Zainudin membeberkan, dirinya ikut senang ketika terdapat kelompok masyarakat dan sejumlah pengusaha yang memberi bonus kepada atlet Indonesia yang berjasa di Olimpiade Tokyo. Tapi sayangnya, perhatian itu tidak terlalu terlihat bagi atlet Paralimpiade.
"Saya mengimbau dan berharap masyarakat memberi perhatian yang sama kepada atlet-atlet Paralimpiade ini. Jadi jangan sampai kita jor-joran untuk yang Olimpiade, sementara Paralimpiade-nya sepi-sepi saja," ujar Zainudin dalam acara Newsmaker yang merupakan program Medcom.id, Minggu (12/9/2021).
"Saya ingin menggugah. Ayo, kita berikan perhatian yang sama kepada mereka yang telah mengharumkan nama bangsa," tambahnya.
Zainudin juga menjelaskan, pihaknya sudah mengupayakan untuk memberi besaran bonus yang sama untuk atlet peraih medali di Olimpiade maupun Paralimpiade Tokyo. Tapi untuk realisasinya, masih menunggu keputusan presiden Joko Widodo.
"Pemerintah bertekad memberi tempat yang sama bagi atlet difabel maupun nondifabel, jadi perlakuannya harus sama. Bahkan saya bilang, minimal sama. Tapi semua itu tergantung Pak Presiden yang memutuskan," tutup Zainudin.
Sebelumnya, pihak Kemenpora sempat memastikan bonus peraih medali Olimpiade Tokyo tetap sama dengan Olimpiade Rio 2016, yakni emas Rp5 miliar, perak Rp2 miliar, dan perunggu Rp1 miliar. Kemudian menariknya, bonus Olimpiade Tokyo tidak akan dipotong pajak seperti Olimpiade sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id