Pasalnya, salah satu agenda Rakernas tersebut adalah pengesahan perubahan nama dan logo baru. FORMI yang diketuai Hayono Isman berencana mengubah status dari federasi menjadi komite.
Sehingga nantinya akan disahkan pergantian nama dari FORMI menjadi KORMI. Perubahan tersebut dilakukan agar bisa menjangkau dan memfasilitasi induk cabang olahraga masyarakat yang sifatnya nasional hingga level dunia.
"Selain itu, di Rakernas ini kita akan membahas berbagai program terkait dengan kepentingan induk cabang olahraga masyarakat yang sekarang berhimpun di FORMI," kata Hayono Isman.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu pun mengatakan akan membentuk lembaga sertifikasi tingkat dunia. Agar tiap induk cabang olahraga masyarakat yang berhimpun di FORMI bisa memiliki pelatih dan instruktur yang diakui dunia.
"Jadi ini berada di bawah FORMI, tapi dia otonom. Komite ini melakukan sertifikasi khususnya bagi peningkatan mutu pelatih dan instruktur. Idealnya yang ingin dicapai adalah lembaga ini selain diakui oleh negara, juga akan dikaitkan dengan dunia internasional," ujar Hayono.
"Karena ini sertifikasinya sudah tingkat dunia. Jadi ada beberapa organisasi di FORMI yang sudah mencapai sertifikasi tingkat dunia. Seperti panjat tebing ada sertifikasinya tingkat dunia, selam juga begitu, punya sertifikasi dunia," sambungnya.
Rencana FORMI mengubah jadi diri pun didukung Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga. Dukungan tersebut ditandai penandatanganan MoU FORMI dengan Deputi III Kemenpora, Jumat 17 Juli.
Kepala Deputi III, Raden Isnanta berharap perubahan jati diri tersebut bisa kian menjangkau olahraga masyarakat di tingkat Kabupaten dan Kota. Agar presentase dan minat olahraga di masyarakat bisa bertambah, karena meningkatnya partisipasi masyarakat menggeluti cabang olahraga yang ada di FORMI.
FORMI sendiri memiliki beberapa induk olahraga yang familiar di masyarakat. Mulai street soccer, bersepeda, senam, jalan sehat, hingga olahraga extreme sport yang makin banyak peminatnya.
"Semoga organisasi di FORMI ini dari waktu ke waktu semakin bertambah di Kabupaten dan Kota. Karena itu, sering saya mengukur efek masyarakat itu dengan angka partisipasi. Makanya akan kita uji setiap kegiatan, kalau organisasi berembuk seperti ini tentu tidak langsung ke masyarakat, tapi jangka panjangnya," tutur Isnanta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
