Anies tampak mengenakan baju pendekar Tapak Suci berwarna merah lengkap dengan sabuk warna hitam. Anies memang sudah dikukuhkan sebagai pendekar kehormatan oleh perguruan silat Muhammadiyah itu.
Anies berkesempatan memberikan sambutan dalam acara tersebut. Dia mengingatkan Tapak Suci agar mampu menghadapi tantangan abad ini.
"Tapak suci harus menyadari bahwa zaman hari ini adalah abad 21. Karena itu ketempaan yang diberikan harus bisa menjawab tantangan abad 21," kata Anies, Minggu (1/9/2019).
Selama ini, menurutnya, Tapak Suci sudah berhasil menumbuhkan tiga aspek penting. "Yaitu kematangan fisik, kematangan mental, dan kematangan intelektual," ujar dia.
Namun untuk menghadapi abad 21, lanjut Anies, perguruan silat harus membekali kompetensi lainnya. Antara lain akhlak yang mulia, serta kinerja berdasarkan nilai-nilai luhur bangsa.
"Kompetensinya harus mampu kerja sama, kritis, kreatif, harus mampu bisa komunikatif," ungkap dia.
Selain itu, perguruan pencak silat harus terus berinovasi agar tidak tertinggal oleh zaman. "Tapak Suci ini ada di mana-mana karena berinovasi," tambahnya.
Anies mengatakan, saat ini perguruan pencak silat sedang berada di persimpangan jalan. Dia mengingatkan agar Tapak Suci mampu memilih arah yang tepat.
"Mau ambil rute yang mana? Saya usul ambil rute masa depan," tutup Anies.
Universitas Muhammadiyah Surakarta ditunjukan sebagai tuan rumah kejuaraan dunia kali ini. Sebanyak 547 atlet dari 14 negara berkompetisi dalam ajang bergengsi itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News