Patrick awalnya ingin memberikan semangat kepada atletnya saat balapan berlangsung. "Kejar si penunggang unta, kejar si penunggang unta, ayo," demikian teriakan Patrick pada Nikias Arndt, yang sedang mengejar lawannya Azzedine Lagab dari Aljazair dan Amanuel Ghebreigzabhier dari Eritrea.
Imbas dari ucapan rasis itu, Patrick akan dipulangkan ke Jerman. "Pimpinan tim Olimpiade Tokyo telah memutuskan bahwa Patrick Moster tidak dapat melanjutkan pekerjaannya sebagai pemimpin tim nasional balap sepeda dan akan kembali ke Jerman," jelas pernyataan tim Olimpiade Jerman, dikutip dari Reuters, Jumat 30 Juli 2021.
Patrick Monster sudah menyampaikan permintaan maaf atas perkataannya tersebut. Ia beralasan saat itu situasi sedang panas, dan dia juga membantah kalau dirinya seorang yang rasis.
Federasi Balap Sepeda Internasional (UCI) juga mengecam komentar Moster. "Kami terus meyakinkan bahwa permintaan maafnya kepada publik menyusul pernyataan rasisnya itu tulus. Tetapi dengan kesalahannya, tindakan Moster bertentangan dengan nilai-nilai Olimpiade. Perlombaan yang fair, rasa hormat, dan toleransi tidak dapat dinegosiasikan," kata Presiden DOSB Alfons Hoermann.
Sementara itu, pesepeda Jerman Arndt melalui akun media sosialnya ikut mengklarifikasi kalau dirinya sama sekali tidak terlibat terhadap aksi rasisme itu dan ia juga menyayangkan insiden yang terjadi.
"Saya ingin mengatakan dengan jelas bahwa saya tidak ada hubungannya dengan komentar ini, kata-kata yang digunakan tidak dapat diterima," cuitnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News