NusantaRun, bekerja sama dengan Indonesian Overseas Alumni (IOA) akan menggelar ajang lari bertajuk, fund raising dengan tema #GurukuMaju. Donasi yang terkumpul bakal disumbangkan untuk membantu pendidikan, khususnya perbaikan kualitas guru-guru.
Rute yang ditempuh adalah dari Purwokerto sampai Dieng. Jaraknya lumayan jauh, yakni mencapai 127,9 kilometer. Namun, bagi Sandy jarak dan waktu bukan jadi penghalang baginya untuk meramaikan kegiatan sosial itu.
"Apa yang membuat saya, atau kita para pelari senang ikut ajang ini, adalah ketika apa yang telah kita kumpulkan bisa dirasakan oleh orang lain. Jadi saat mereka mendapatkan apa yang kita kumpulkan, lalu mereka senang juga, itu sudah bikin kita bahagia," ucap Sandy saat hadir di konferensi pers NusantaRun Chapter 5.Baca juga: Inasgoc Masih Berburu Sponsor untuk Asian Games 2018

Christopher Tobing (baju merah), Sandy Surya Pranata (paling kanan), Tanti Sugiharti Singgih (IOA, paling kiri)-MTVN/Greg
Sebanyak 223 pelari telah lolos seleksi ketat dari 300-an pendaftar. Meski rutenya terbilang sangat jauh, tidak ada atlet atau pelari profesional yang ikut serta. Pesertanya datang dari berbagai latar belakang, bahkan ibu rumah tangga diperbolehkan mendaftarkan diri.
"Pelari di NusantaRun itu bukan pelari profesional. Mereka ada yang bekerja sebagai eksekutif, guru, ibu rumah tangga, murid, dan semua jenis pekerjaan lainnya. Mengutip ucapan Jurian, partner saya, dia bilang, 'Pelari di NusantaRun ini mungkin bukan orang-orang hebat, tapi mereka adalah orang yang melakukan hal hebat'," kata Christopher Tobing, founding father NusantaRun.
Video: Cabor Akuatik Gelar Test Event Jelang Asian Games 2018
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id