Kedua kandidat tersebut telah menyerahkan Host Nation Agreement pada Rabu lalu, yang merupakan tenggat waktu penyerahan persyaratan untuk penyelenggaraan kompetisi unggulan FIBA ke-19 tersebut.
"Dengan senang hati kami mengumumkan Argentina/Uruguay dan Indonesia/Jepang/Filipina sebagai dua kandidat terakhir dalam menjalankan proses bidding menjadi tuan rumah FIBA Basketball World Cup 2023," ujar Patrick Baumann, Sekjen FIBA dan anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC).
"Beberapa tahun terakhir, kami telah melihat beberapa negara yang bekerjasama untuk mencapai kesuksesan turnamen terbesar kami, yaitu yang terjadi pada dua edisi terakhir FIBA EuroBasket, juga di FIBA AfroBasket 2017 dan FIBA AmeriCup 2017. Kami sangat yakin formula ini juga akan berpengaruh besar bagi kompetisi andalan kami. Selain itu, ini adalah negara dengan tradisi basket yang besar dan penggemar yang bergairah," terangnya.Klik di sini: Ganda Putra Jepang Hentikan Langkah Ahsan/Rian
Erick Thohir, yang merupakan Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) dan juga anggota Central Board FIBA, menanggapi hal tersebut.
“Saya bangga Indonesia bisa menjadi kandidat dua terbesar dalam proses bidding ini. Apalagi kita telah menjawab keraguan FIBA terhadap kesiapan Indonesia karena kita akan menjadi tuan rumah untuk Asian Games 2018," jelas Thohir.
"Dalam hal prestasi bola basket Indonesia, dengan dukungan pemerintah, kami akan berusaha semaksimal mungkin mempersiapkan tim yang bisa berkompetisi secara internasional. Momen ini bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk menunjukkan pada dunia internasional sebagai tuan rumah kejuaraan bola basket yang representatif serta peluang untuk meningkatkan prestasi bola basket Indonesia”.Klik di sini: Giliran Hamilton yang Tercepat di FP2
Kedua kandidat tersebut akan melakukan presentasi final di hadapan FIBA Central Board pada Sabtu, 9 Desember 2017, dengan urutan sebagai berikut: Indonesia/Jepang/Filipina dan Argentina/Uruguay.
Tuan rumah kompetisi akan diumumkan pada hari yang sama setelah mendapat suara dari Central Board, di mana untuk menjaga fairness dan independency, anggota Central Board dari negara kandidat tidak dapat memberikan pilihannya.
Renovasi Seluruh Venue GBK Capai 90 Persen
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News