"Saya punya teman yang berada di luar negeri yang berusaha kembali ke Australia dan mereka tidak bisa," kata Anthony Macarone yang bekerja sebagai bartender untuk sebuah pub di tepi selatan Sungai Yarra.
"Mereka terus-terusan terbentur karena maskapai lebih memilih mereka yang bersedia membayar lebih banyak untuk kursi penerbangan mereka."
"Lalu bintang-bintang besar ini masuk dan berkeluh kesah," sambung Macarone.
Kelompok pertama petenis yang dikarantina dan rombongannya sudah bisa keluar dari isolasi, Kamis kemarin. Sisanya diperkirakan keluar Minggu lusa.
Mereka akan bermain di hadapan penonton Australian Open di Melbourne Park yang tribunnya sudah dipangkas hanya untuk 35 persen dari kapasitas normal.
Langkah-langkah jaga jarak sosial membuat tiket masuk yang murah tidak akan dijual tahun ini.
Banyak orang memilih untuk sama sekali menghindari turnamen itu, kata Danielle Cummins, pekerja panti jompo yang tengah menikmati segelas anggur di sebuah bar yang hampir kosong di kota tersebut.
"Saya biasanya menonton tetapi tahun ini tidak mau,"kata dia.
"Saya hanya merasa tidak nyaman dengan hal itu. Apa yang kami miliki di sini terlalu berharga. Dan satu-satunya yang menghilangkan itu (keadaan terlalu berharga itu) adalah membiarkan virus masuk dari luar negeri."
Video: Mengenang Satu Tahun Kepergian, Nama Kobe Bryant Jadi Nama Alun-alun Kota di Italia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id