Final DBL 2025 berhasil menarik lebih dari 15 ribu penonton di Indonesia Arena. (Foto: Andre/Kemenpora)
Final DBL 2025 berhasil menarik lebih dari 15 ribu penonton di Indonesia Arena. (Foto: Andre/Kemenpora)

Jika Digarap dengan Benar, Industri Olahraga Bisa Jadi Penggerak Ekonomi Baru Indonesia

Kautsar Halim • 24 Desember 2025 17:13
Jakarta: Industri olahraga dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu motor penggerak ekonomi nasional. Besarnya populasi Indonesia yang disertai meningkatnya minat masyarakat terhadap gaya hidup aktif dan sehat membuat sektor ini terus berkembang, mulai dari produksi alat dan perlengkapan olahraga, layanan jasa, hingga ekonomi kreatif dan sport tourism.
 
Aktivitas ekonomi dalam industri olahraga mencakup berbagai bidang, mulai dari upaya menjaga kesehatan dan rehabilitasi, wisata olahraga, penjualan dan perdagangan produk olahraga, pembangunan dan pemeliharaan fasilitas olahraga, hingga penyelenggaraan dan pemasaran acara olahraga. Rantai aktivitas tersebut turut menciptakan beragam peluang kerja dan usaha, termasuk bagi insinyur dan pengembang, pelatih dan dokter olahraga, jurnalis serta komentator olahraga, hingga pedagang eceran perlengkapan olahraga.
 
Olahraga juga menjadi bagian penting dari industri rekreasi yang kian berkembang. Dampaknya tidak hanya dirasakan secara ekonomi, tetapi juga sosial, seperti peningkatan produktivitas masyarakat, pengembangan kualitas individu, serta penurunan biaya kesehatan dalam jangka panjang. Selain itu, olahraga memiliki keterkaitan erat dengan sektor lain, termasuk pendidikan, real estate, dan pariwisata, sehingga memberikan implikasi luas terhadap perekonomian.

Secara global, industri olahraga menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan. Nilainya diperkirakan meningkat dari USD388,28 miliar pada 2020 menjadi USD440,77 miliar pada 2021 dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan atau CAGR sebesar 13,5 persen. Pasar industri olahraga global bahkan diproyeksikan mencapai USD599,9 miliar pada 2025 dengan CAGR sekitar 8 persen, melampaui pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dunia yang berada di kisaran 3,2 persen. Kondisi tersebut mendorong sejumlah negara maju, seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Inggris, dan Korea Selatan, menjadikan industri olahraga sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.
 

Baca juga: Menpora Erick tak Ingin Terlena dengan Hasil Positif Indonesia di SEA Games 2025


Dosen Ilmu Keolahragaan Universitas Muhammadiyah Cirebon, Wahyu Erfandy, menilai perputaran uang di industri olahraga Indonesia telah mencapai angka yang sangat signifikan. Meski demikian, ia menilai potensi besar tersebut belum sepenuhnya tergarap secara optimal. Jika hal ini bisa digarap secara optimal, ia yakin dapat berdampak pada perputaran ekonomi masyarakat mencapai lebih dari Rp100 triliun. 
 
"Potensi industri olahraga di Indonesia sangat besar. Jika digarap dengan benar, estimasi uang yang beredar di sektor ini mencapai Ratusan triliun rupiah dan itu mencakup banyak subsektor, mulai dari produk olahraga, jasa, sampai ekonomi kreatif yang berbasis konten dan digital," ujar Wahyu Erfandy.
 
Menurutnya, industri olahraga tidak hanya berkaitan dengan pertandingan atau prestasi atlet, tetapi juga berhubungan erat dengan sektor manufaktur dan UMKM. Produk lokal seperti apparel, sepatu, helm, aksesoris olahraga, hingga makanan sehat dinilai memiliki peluang besar untuk berkembang dan bersaing jika mendapat dukungan kebijakan yang tepat dan berkelanjutan.
 
"Industri olahraga bisa menjadi motor baru bagi manufaktur nasional dan UMKM. Produk lokal punya pasar yang besar, dan ini juga membuka lapangan kerja baru serta mendorong kemandirian ekonomi masyarakat," kata Wahyu.
 
Wahyu juga menyoroti efek berganda industri olahraga terhadap sektor lain, seperti pariwisata, kesehatan, media, food and beverage, hingga perhotelan. Ia menilai sport tourism berbasis aktivitas, seperti bersepeda di destinasi alam, menjadi contoh konkret bagaimana olahraga mampu menggerakkan ekonomi lokal.
 
"Karena itu, lahirnya Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga di Kemenpora adalah langkah strategis. Negara hadir untuk mengorkestrasi potensi besar ini agar industri olahraga tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi menjadi ekosistem yang terarah dan berkelanjutan," ujarnya.
 
Senada dengan itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir menyebut industri olahraga global saat ini memiliki nilai ekonomi yang sangat besar dengan proyeksi mencapai USD521 miliar.
 
"Sport industry sudah bernilai 521 miliar dolar. Ini bukan angka kecil. Jika kita pandai mengelola, bisa menjadi sektor yang sangat menguntungkan bagi ekonomi Indonesia," ujar Erick saat Indonesia Sports Summit 2025 di Indonesia Arena, Jakarta.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan