Pasalnya, juara bertahan itu mengalahkan petenis nomor satu dunia itu di The O2 dalam dua tahun berturut-turut. Tak hanya itu, Zverev pun mencatatkan rekor selalu menang dalam tiga tahun terakhir pertandingan pembuka grup. Dia mengalahkan Marin Cilic pada 2017 dan 2018.
Petenis Jerman berusia 22 tahun itu kembali mengendalikan pertarungan di Grup Andre Agassi. Hal itu menunjukkan tanda-tanda yang membawanya gelar terbesar hingga saat ini seperti di London tahun lalu.
Ketika itu, ia menjadi petenis pertama yang mengalahkan Roger Federer dan kemudian mengalahkan petenis nomor satu dunia saat itu, Novak Djokovic dalam sejarah turnamen.
Zverev sendiri bermain cemerlang karena sanggup mengambil keuntungan dari kondisi lapangan terbuka.
Permainan cepat dan menyerang dilakukan Zverev demi meredam Nadal, yang baru memainkan pertandingan pertamanya sejak mundur dari semifinal Rolex Paris Masters pada 2 November (robek perut).
Penampilan Nadal pun terbilang jauh di bawah standarnya. Tak heran jika Zverev menang 88 persen (30/34) dari servis poin pertamanya dan tidak pernah menghadapi break point.
Video: Timnas U-19 Indonesia Berhasil Lolos ke Piala Asia 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News