Kejuaraan ini merupakan bagian dari turnamen tahunan yang sudah terselenggara 14 kali dalam kurun waktu tiga tahun, dan dikenal luas sebagai salah satu kompetisi sepeda keseimbangan (Balance Bike) terbesar di Hong Kong. Peserta berasal dari berbagai negara Asia dengan rentang usia 3 hingga 8 tahun. Atlet cilik Indonesia yang diwakili oleh Arzan Dewantara pada kelas 6 tahun dan Rawikara Sastrowiyono pada kelas usia 5 tahun berhasil mengalahkan lawan-lawan tangguh dari tuan rumah Hong Kong dan negara Asia lainnya.
Kemenangan ini bukanlah kejutan bagi yang mengikuti perkembangan tim. Kedua atlet cilik ini telah beberapa kali tampil di turnamen internasional, termasuk pada gelaran kompetisi sepeda keseimbangan di Jepang, Tiongkok, Filipina, Thailand, dan Malaysia. Prestasi di Hong Kong semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai negara yang patut diperhitungkan dalam cabang olahraga usia dini ini.
“Anak-anak ini adalah pejuang kecil yang tidak hanya cepat tapi juga punya mental kompetitif luar biasa. Mereka sudah ditempa dari banyak kejuaraan di luar negeri, dan hasilnya terlihat di sini,” ujar Dian Budi, Ketua Tim IRRT.
Untuk kejuaraan ini, para atlet menjalani program latihan intensif selama 6 bulan dan konsisten dalam tiga kali seminggu, masing-masing 3–4 jam. Latihan meliputi teknik keseimbangan, kecepatan start, hingga kontrol saat tikungan tajam.
“Kami tidak hanya melatih anak untuk cepat, tapi juga untuk cerdas dalam balapan. Mereka belajar strategi dalam perlombaan, mengatur ritme, dan menjaga fokus,” tambah Dian.
Balance Bike atau sepeda tanpa pedal kini menjadi bagian dari olahraga usia dini yang makin diminati di Indonesia. Selain sebagai aktivitas rekreatif, olahraga ini terbukti mampu membangun keseimbangan tubuh, kekuatan otot kaki, serta rasa percaya diri anak sejak usia dini. Balance Bike dikenal sebagai sarana latihan awal yang penting dalam dunia balap sepeda. Para pelatih menyebut olahraga ini sebagai “gerbang emas” menuju cabang-cabang sepeda lain seperti BMX, downhill, atau Road Bike. Tak heran jika banyak negara menjadikan Balance Bike sebagai fondasi pembinaan atlet sepeda nasional.
Kemenangan ini menjadi bukti bahwa anak-anak Indonesia memiliki potensi besar dalam dunia olahraga, bahkan sejak usia dini. Diperlukan sinergi antara orang tua, pelatih, komunitas, sponsor, dan pemerintah untuk terus membuka peluang bertanding dan membina bakat-bakat muda.
“Kami percaya, dari lintasan kecil ini bisa lahir calon-calon juara dunia. Yang penting adalah konsistensi dan dukungan penuh dari semua pihak,” tutup Dian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id