Berbagai kesenian daerah terasa kental mengiringi proses start etape 3. Mulai dari pertunjukan Lukah Gilo yang berbau mistis, tarian tradisional, dan nyanyian khas Minang terpantau menawan di sana. Penduduk lokal dan pejabat daerah juga tak ketinggalan ikut meramaikan acara.
Di belakang panggung hiburan, terbentang keindahan Danau Singkarak yang merupakan danau terbesar kedua di Pulau Sumatera. Luasnya mencapai 107,8 km² dan dikelilingi bukit hijau nan perkasa. Cuaca sejuk pagi dan sisa-sisa kabut menambah damai suasana.
Danau Singkarak (Foto: Kautsar/Medcom.id)
“Tour de Singkarak tahun ini melewati Kabupaten Solok sebanyak tiga kali. Dari sekian banyak etape. Lokasi terbaik ada di Kabupaten Solok, yakni di dermaga Singkarak," kata Bupati Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Gusmal, saat menyampaikan kata sambutan.
"Lantaran memiliki Keindahan danau yang luar biasa, nama Singkarak disematkan sebagai event berkelas Internasional ini,” tambahnya.
Setelah bendera start diangkat, para pembalap langsung beradu cepat menuju Istano Baso Pagaruyung, Tanah Datar. Mereka akan menemui berbagai keindahan panorama yang tak kalah hebat saat melintasi Saniang Baka, Batu Taba, Simpang Kubu Karambia, Simabur serta Pasar Batusangkar.

Para pembalap menjalani balapan Tour de Singkarak etape 3 (Foto: Kautsar/Medcom.id)
Etape 3 hanya diikuti 95 pembalap karena setidaknya ada sembilan peserta yang dinyatakan gugur karena berbagai alasan. Situasi ini tentu menambah sengit persaingan karena hanya yang terkuat saja yang mampu bertahan.
Meski dibalut keindahan alam, etape 3 tetap menyuguhkan tantangan menarik bagi para peserta. Beberapa di antaranya dengan dua titik King Of Mountain/tanjakan besar di kawasan Malalo dan Batipuh, serta Tiga titik sprint yang masing-masing berada di Malalo, Batipuh dan Pagaruyung.
Eko Yuli Irawan Sukses Pecahkan Dua Rekor Dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News