Menurut saksi mata Reuters, Djokovic meninggalkan Australia dengan penerbangan Emirates dari Melbourne ke Dubai pada Minggu malam hanya beberapa jam setelah keputusan itu diambil. Penerbangannya dijadwalkan lepas landas pada pukul 22.30 waktu setempat atau 18.30 WIB.
Penerbangan itu mengakhiri perjalanan yang dimulai ketika Djokovic pertama kali ditahan oleh otoritas imigrasi pada 6 Januari, diperintahkan untuk dibebaskan oleh pengadilan pada 10 Januari, dan kemudian kembali ditahan pada Sabtu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Djokovic mengatakan sangat kecewa dengan keputusan tersebut karena artinya dia tidak bisa ambil bagian dalam ajang Australian Open yang dimulai pada Senin 17 Januari. Terlebih, dia sedang mengejar rekor Grand Slam ke-21 lewat turnamen tersebut.
"Saya menghormati putusan Pengadilan dan akan bekerja sama dengan otoritas terkait untuk kepergian saya dari negara ini," kata Djokovic yang juga berharap turnamen dapat berjalan dengan baik.
Djokovic telah mengajukan banding terhadap penggunaan kewenangan diskresi Menteri Imigrasi Alex Hawke untuk membatalkan visanya. Menteri mengatakan Djokovic bisa menjadi ancaman bagi ketertiban umum karena kehadirannya akan mendorong sentimen anti-vaksin di tengah wabah virus korona yang memburuk di Australia.
Ketua Hakim James Allsop mengatakan putusan pengadilan didasarkan pada keabsahan dan legalitas keputusan menteri dalam konteks tiga alasan banding yang diajukan tim hukum Djokovic. (ANT)