Capaian ini adalah gelar juara Tour ketiganya setelah 2020 dan 2021.Pogacar mengungguli rivalnya sekaligus juara bertahan, Jonas Vingegaard dari Denmark, tahun ini di Tour de France, dengan menuntaskan kemenangan gemilang. Selisihnya cukup jauh yaitu enam menit 17 detik dari Jonas Vingegaard yang mengekor di posisi kedua klasemen umum.
"Saya sangat senang. Saya tidak dapat menggambarkan betapa senangnya saya setelah dua tahun yang sulit di Tour de France, di mana kami selalu membuat beberapa kesalahan yang membuat kami kalah dalam perlombaan," kata Pogacar.
“Ini adalah tur besar pertama di mana saya benar-benar percaya diri setiap hari. Bahkan di Giro saya mengalami hari yang buruk tetapi saya tidak akan beritahu yang mana. Tahun ini Tour De France luar biasa."
Baca juga: Philipsen Menangi Sprint Etape 16 Tour de France
Itu adalah balapan yang penuh dengan momen-momen terbaik. Pogacar menyamai Gino Bartali untuk menjadi orang kedua dalam sejarah yang memenangkan lima etape pegunungan dalam satu edisi. Kemenangan di uji waktu hari terakhir menjadi puncaknya dan berujung sempurna bagi seorang pembalap yang tinggal dan berlatih di Monaco.
"Hari ini, saya merasa sangat baik pada pendakian pertama. Saya sudah melakukan pendakian berkali-kali dalam latihan - saya tidak menyia-nyiakan persiapan," katanya.
Vingegaard, yang baru saja pulih dari patah tulang rusuk dan tulang yang dialaminya dalam kecelakaan pada April lalu, mengakui bahwa balapan sudah hampir berakhir, dan pada Sabtu (20/7) kemarin tampaknya lebih fokus untuk mempertahankan posisi kedua atas Remco Evenepoel dari Belgia.
Vingegaard mengatur tempo dengan Pogacar. Dengan jarak setengah mil tersisa, mereka mengalahkan penantang terakhir, Richard Carapaz dari Ekuador. Di atas Pegunungan Alpen, dua pembalap terbaik itu berlomba menuju garis finis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News