Rumusan tersebut akan dipersiapkan NOC untuk menjadi acuan cabor saat menggelar latihan atau bertanding di dalam maupun luar negeri. NOC akan menunggu usulan dari cabor selambatnya dua pekan ke depan.
"Baik (usulan) tata cara pelaksanaan latihan, tata kelola venue, atau tata kelola lainnya, atau misalnya cabor ini ingin menjadi penyelenggara." kata Presiden NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari saat jumpa pers virtual, Senin 8 Juni.
"Nah itu yang coba kami minta ke mereka (cabor). Lalu menjadi rujukan kepada kami untuk pemerintah," sambung pria yang karib disapa Okto tersebut.
NOC akan memakai usulan tiap cabor, dan akan dikolaborasi dengan protokol kesehatan yang diberikan International Olympic Committee (IOC) dan Olympic Council Asia (OCA).
NOC pun sebenarnya memiliki tim medis sendiri untuk merumuskan protokol kesehatan. Namun Okto ingin protokol yang nantinya disahkan pemerintah, bisa dijalankan cabor sesuai kebutuhan.
"Karena yang paling tahu kebutuhan cabor adalah cabor itu sendiri. Selain itu yang paham aturan dan tata caranya itu ya federasi internasionalnya," tutur Okto.
"Maka itu kami minta kepada semua cabor untuk berkomunikasi dengan federasi internasional-nya untuk mendapat guidence, berangkat dari usulan itu kami melakukan kolaborasi dan kategorisasi guna menjadi rujukan dan kami sampaikan ke pemerintah," pungkas Okto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News