Dia menempuh jarak 1.344 km dan menghabiskan waktu 18 hari menuntaskan misinya tersebut. Om Rob mengatur strategi saat menjalankan misinya, yakni berlari dengan memilih waktu pagi hari hingga menjelang siang.
"Saya mengawalinya dengan baik di Jakarta dan mempertahankan kecepatan dengan baik. Namun, cuaca setelah jam 10 pagi menjadi sangat panas, yakni 35 derajat celcius," ujarnya lewat pernyataan resmi yang diterima Medcom.id.
"Itu sebabnya saya memutuskan untuk selalu memulai lari pada pagi hari, bahkan malam hari pada jam 1 atau jam 2. Itu dilakukan untuk berlari setidaknya beberapa jam dalam suhu yang lebih dingin," lanjutnya.
Ringantan lain yang harus dihadapinya adalah mengatasi luka di kakinya. Pria yang juga merupakan seorang seniman itu bahkan harus mengganti sepatunya sebanyak tiga kali untuk meminimalisir rasa sakit.
"Saya harus menghadapi lecet pada beberapa bagian kaki. Sampai di Semarang, saya sudah menggunakan tiga pasang sepatu agar bisa berlari jauh dan meminimalkan rasa sakit," ujarnya.
Lari marathon Jakarta ke Bali dilakukan Robert untuk menggalang dana dalam menyediakan air bersih di Sumba Timur. Dirinya tergerak menyalurkan 1 juta liter air bersih untuk anak-anak di Sumba Timur.
Om Rob juga mengajak masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan mulia ini. Caranya adalah dengan turut berpartisipasi dalam melakukan donasi melalui situs www.tupaipandai.com.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
