Menurut Ketua Umum PRSI Anindya Novyan Bakrie, dipilihnya Australia sebagai lokasi Pelatnas, selain jaraknya yang lebih dekat dengan Indonesia, Negeri Kangguru itu juga dinilai memiliki tingkat kompetisi yang tinggi sehingga para atlet mempunyai kesempatan merasakan kualitas pelatihan kelas dunia.
"Level of competition-nya sangat tinggi dan kualitas dunia sehingga cocok untuk para atlet bisa merasakan world class training dan kompetisi selama berada di Australia," kata Anindya setelah penandatanganan MoU dengan Kemenpora di Jakarta, Senin.
"Ajang kualifikasi Olimpiade juga banyak tersedia di Australia mengingat banyak atlet dunia yang berlatih di sana untuk persiapan," tambah dia.
Sementara itu, ia berharap Pelatnas renang bisa segera dilangsungkan secara terpusat di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno Jakarta. Enam atlet diproyeksikan lolos kualifikasi Olimpiade, rencananya akan melakukan time trial serta uji coba mandiri dan terbatas pada Desember untuk mengetahui kondisi selama persiapan Pelatnas berlangsung.
Namun, apabila tak memungkinkan berlatih di GBK sehubungan dengan situasi pandemi di DKI Jakarta, Pelatnas renang, kata dia, akan dilakukan di daerah atau klub masing-masing untuk sementara waktu.
PRSI mendapat dana bantuan sebesar Rp1,2 miliar seusai menanda tangani MoU fasilitas Pelatnas untuk persiapan Olimpiade Tokyo. Ada enam atlet yang disiapkan, yaitu I Gede Siman Sudartawa, Triady Fauzi, Azzahra Permatahani, Farrel Armandio Tangkas, dan Glenn Victor.
Keenam atlet itu harus bisa mendekati limit A agar bisa lolos kualifikasi Olimpiade. Namun sejauh ini, belum ada perenang yang bisa menembusnya.
Video: LeBron James Mengulang Keberhasilan Kobe Bryant 10 Tahun Silam
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id