Nikita Hand, korban dalam kasus ini, mengungkapkan rasa lega atas putusan pengadilan dan menyatakan tekadnya untuk terus menyuarakan perlawanan terhadap kekerasan seksual.
Ia bahkan dengan berani mengungkap identitasnya ke publik, berharap kisahnya dapat menginspirasi korban kekerasan seksual lainnya untuk berani bersuara.
Kasus ini semakin mengguncang karier McGregor yang sebelumnya sudah tercoreng oleh beberapa tuduhan penyerangan seksual lainnya.
Sejak 2018, McGregor telah menghadapi empat tuduhan serupa, termasuk di Miami selama final NBA pada tahun 2022, pesta kapal pesiar Ibiza pada tahun 2022, dan tuduhan tindakan tidak senonoh di Corsica pada tahun 2020. Meskipun lolos dari tiga tuduhan sebelumnya, skandal kali ini tampaknya berdampak signifikan bagi McGregor.
Karier 'The Notorious' di UFC, yang sempat mencapai puncak dengan gelar juara dua divisi, kini berada di ujung tanduk. Kemenangannya atas Dustin Poirier pada tahun 2021 dibayangi kekalahan telak di pertandingan berikutnya, di mana McGregor mengalami patah kaki.
Meskipun McGregor dikabarkan sedang dalam proses pemulihan dan siap untuk kembali bertarung, kasus pemerkosaan ini dinilai semakin meredupkan kariernya.
UFC, badan yang mengelola pertarungan MMA, hingga saat ini belum memberikan komentar resmi mengenai masa depan McGregor.
Meskipun McGregor masih memiliki daya tarik di atas Octagon, citranya sudah semakin pudar akibat skandal ini. Publik dan para penggemar UFC kini mempertanyakan masa depan 'The Notorious' di dunia pertarungan.
Apakah skandal ini akan menjadi titik akhir bagi karier McGregor di UFC? Pertanyaan tersebut masih menjadi tanda tanya besar yang belum terjawab. (Laura Oktaviani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News