Dick Pound, anggota senior IOC menilai keputusan pembatalan tersebut harus diambil setidaknya tiga bulan dari sekarang. Namun ia menegaskan jika pembatalan menjadi keputusan yang paling memungkinkan daripada penundaan.
"Dalam periode itu, orang-orang harus bertanya 'Apakah ini dalam kendali yang cukup, sehingga dapat meyakinkan pergi ke Tokyo atau tidak?'," ujar Pound kepada AP dilansir dari Nikkei.
"Banyak hal yang akan terjadi. Anda harus mulai meningkatkan kewaspadaan Anda, wisma atlet, hotel-hotel, awak media yang membangun studio di sana. Anda mungkin melihat pembatalan," sambungnya.
Pound mengatakan IOC akan bergabtung kepada hasil konsultasinya dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menentukan langkah. Namun ia memastikan jika kecil kemungkinannya mengambil keputusan penundaan ketimbang pembatalan.
Apalagi waktu yang tersisa saat ini membuat wacana penundaan terasa berat. Pasalnya banyak yang harus dipersiapkan tuan rumah untuk menggelar ajang sekelas Olimpiade, tak hanya sebatas venue.
"Karena ada beberapa tempat di dunia yang bisa memikirkan untuk mempersiapkan fasilitas dalam waktu singkat. Sulit untuk memindahkan berbagai cabang olahraga yang akan bertanding selama 17 hari dengan pemberitahuan hanya beberapa bulan," pungkasnya.
Wabah virus korona memang cukup berimbas kepada penyelenggaraan ajang olahraga. Terbaru, Jerman memutuskan membatalkan ajang bulu tangkis Jerman Open 2020 demi mengantisipasi penyebaran virus yang muncul pertama kali di Wuhan, Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id