Medcom.id bertemu dengan Anjana menjelang upacara pembukaan Asian Para Games 2018 di salah satu gerbang masuk Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu 6 Oktober. Wajahnya hangat menyambut tiap orang yang baru saja melewati antrean tiket dan pos pengamanan.
"Penyelenggaraan Asian Para Games ini sangat indah. Banyak masyarakat Asia yang berkumpul baik itu para penyandang disabilitas maupun tidak. Saya benar-benar salut dengan publik di sini," kata Anjana.
Anjana duduk di kursi roda sambil ditemani wanita yang diduga istrinya. Meski mengenakan seragam tim India, dia tak segan menyapa dan mengobrol sejumlah masyarakat yang datang.
Bahasa yang digunakan Anjana untuk berkomunikasi memang bahasa Inggris. Tapi jadi agak aneh terdengar ketika digunakan dengan logat India. Jika sama-sama tidak saling mengerti, biasanya percakapan berakhir dengan senyuman dan ucapan terima kasih.
"Makin banyak pengunjung yang datang ke sini, maka makin banyak juga energi positif yang tercipta. Minimal saling senyum saja sudah salah satu energi positif yang besar bagi kami," pungkas Anjana.
Sebelum menutup pembicaraan, Anjana menjelaskan bahwa dirinya akan berada di Indonesia sampai dengan event Asian Para Games 2018 selesai. Kata dia, salah satu tujuannya memang mendukung tim India, tapi yang terpenting bisa ikut merasakan euforia persatuan publik Asia.
Selain itu, Anjana juga menceritakan sedikit pengalamannya sebagai atlet badminton wheelchair India. Ia mengaku pernah bertanding di FESPIC Games 1999 Bangkok, FESPIC Games 2006 (Malaysia) dan Asian Para Games 2010 (Tiongkok). Dari sekian banyak kesempatan itu, dia pernah meraih perunggu di Bangkok.
Video: Tim Bola Voli Duduk Putri Indonesia Kalahkan Mongolia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News