Zainudin menerangkan, harus terdapat perubahan terkait jangka waktu persiapan. Sebelumnya, Indonesia disebut mempersiapkan para atlet saat enam bulan menuju olimpiade dan paralimpiade.
"Kita akan menghadapi Paralimpiade atau Olimpiade Paris 2024, maka persiapan kita harus dari sekarang dan tidak bisa seperti kebiasaan selama ini 6 bulan menjelang event," kata Zainudin dalam tayangan Metro Siang di Metro TV pada Selasa, 7 September, 2021.
Zainudin menyatakan, pembinaan atlet paralimpiade dan olimpiade harus disamakan kedepannya. Dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) pemberian target akan dilakukan secara berjenjang, berkesinambungan, dan jangka panjang.
"Tentunya kedepan kita akan samakan pembinaan atlet paralimpiade dan olimpiade, jadi kita tidak membeda-bedakan,” jelas Amali.
Amali pun mengatakan, para atlet olimpiade kembali ke Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas). Begitupun bagi atlet paralimpiade akan ditempatkan kembali di Solo dengan suasana yang mendukung.
"Sehingga mereka tetap minimal mempertahankan apa yang sudah didapat di Tokyo 2020, kalau bisa untuk meningkatkan di Paris 2024,” terangnya. (Nadia Ayu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News