Seperti diketahui, kebanyakan turnamen esports Tanah Air masih menggunakan gim impor sebagai konten utamanya hingga saat ini. Namun, itu dianggap bisa berdampak terhadap
lambatnya pertumbuhan industri gim lokal dan membuat defisit neraca dagang Indonesia.
"99 persen pendapatan gim dikuasai oleh gim-gim impor, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan yang signifikan atas defisit neraca dagang Indonesia," kata Ketum KONI Norman Marciano saat mengunjungi developer gim Lokapala di Anantarupa Studio, Kamis (17/12/2020).
KONI menganggap, Lokapala mampu bersaing di pasar esports nasional karena menjadi satu-satunya gim yang mengangkat 8 nilai ksatria sambil memperkenalkan kembali budaya dan sejarah Tanah Air yang mulai terkikis. Oleh karena itu, Lokapala dianggapi cocok untuk memeriahkan cabor esports di ajang PON Papua tahun depan.
“Kita tidak menutup gim impor, tetapi Lokapala sebagai gim esports lokal harus di-support bersama dan diberi kesempatan bersaing dengan gim impor secara berimbang.” tutur Norman.
"Esports akan menjadi salah satu cabor ekshibisi pada PON ke-20 di Papua pada Oktober 2021 mendatang. Dan, KONI melalui PB Esports akan memberikan kesempatan bagi Lokapala untuk menjadi salah satu gim yang dipertandingkan di sana," tambahnya menutup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News