"Di Haornas ini, saya berharap atlet-atlet kita dapat terus mengukir prestasi, tak terkecuali atlet difabel, dan tentunya untuk olahraga Indonesia, semoga lebih maju lagi," ujar David seperti dilansir Antara, Kamis (9/9/2020).
Bertepatan dengan peringatan Haornas ke-38, Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) juga resmi diluncurkan. DBON merupakan strategi pembinaan untuk beberapa cabang olahraga terpilih, yakni atletik, bulu tangkis, panjat tebing, senam artistik, angkat besi, balap sepeda, panahan, menembak, renang, dayung, karate, taekwondo, wushu dan pencak silat.
Selain itu, ada pula lima cabang olahraga prioritas untuk Paralimpiade, yakni para-badminton, para-powerlifting, para-renang, para-tenis meja dan para-atletik.
David yang berusia 44 tahun dan berasal dari Makassar itu turut mengapresiasi peluncuran DBON sebagai sarana pembinaan para atlet, meski tidak semua cabang olahraga mendapat pembinaan. Dia juga berharap DBON tidak hanya fokus untuk persiapan Olimpiade, tapi juga Paralimpiade.
“Saya mendukung kehadiran DBON sebagai pembinaan bagi para atlet. Saya berharap DBON ini dapat melahirkan atlet-atlet yang mampu bersaing di tingkat internasional,” tutur David.
David merupakan salah satu atlet terbaik Indonesia. Sebelum menyabet perunggu Paralimpiade Tokyo 2020, dia juga pernah meraih perunggu di Paralimpiade London 2012 dan menyabet dua medali emas di Asian Para Games 2018. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News