Suasana pertarungan UFC 308 (dok. Mola)
Suasana pertarungan UFC 308 (dok. Mola)

UFC

UFC 308 Sajikan Drama dan Kejutan

Gregorius Gelino, Friko Simanjuntak • 29 Oktober 2024 18:04
Abu Dhabi: Laga menegangkan terjadi pada pertarungan utama UFC 308, di mana Ilia Topuria berhasil menang KO atas Max Holloway dengan pukulan keras yang membuat Holloway tersungkur. Topuria masih melancarkan pukulan dalam situasi ground and pound sampai wasit Marc Goddard menghentikan pertarungan di 1 menit 34 detik pada ronde ketiga. 
 
Ini merupakan kekalahan knockout (KO) pertama bagi Holloway sepanjang kariernya. Sementara kemenangan ini membuat Topuria memperpanjang rekor tak terkalahkan menjadi 16-0.
 
Kemenangan ini adalah kali pertama Topuria mempertahankan sabuk juara kelas featherweight UFC, setelah ia merebut gelar tersebut dari Alexander Volkanovski pada Februari lalu dengan  menang KO. Saat ini, El Matador merupakan juara termuda (27 tahun) di UFC.  

“Wah, sejujurnya saya tidak tahu harus berkata apa,” kata Topuria di Oktagon setelah kemenangannya. “Mengalahkan legenda seperti Max Holloway, dia sangat menginspirasi saya  dalam karier saya, dia menjadi contoh yang bagus untuk generasi berikutnya. Saya harap saya bisa menjadi bagian kecil dari contoh yang telah dia berikan kepada saya, untuk generasi  berikutnya.” 
 
“Ketika saya memukulnya berkali-kali dengan tangan kanan, saya melihat wajahnya. Dia mulai melangkah mundur, dan Anda tidak sering melihatnya pada Max Holloway. Kemudian saudara  saya memberi tahu saya dari sudut: ‘Terus dorong.’ Dan akhirnya saya mendapatkan KO,” ungkap  Topuria. 
 
Buntut kemenangan Topuria, CEO UFC Dana White memberikan sinyal bahwa akan ada rematch perebutan gelar antara Topuria dengan Volkanovski. 
 
Sementara di kelas middleweight, Khamzat Chimaev berhasil menjungkalkan Robert Witthaker lewat kemenangan submission. Chimaev terus melancarkan serangan sejak awal pertarungan. 
 
Ia pun kemudian berhasil menjatuhkan Whittaker, dan membuat sang lawan hanya bisa bertahan. Chimaev sukses mengunci dagu Whittaker di ronde pertama, yang akhirnya membuat lawan  menyerah di saat waktu tersisa 1 menit 26 detik. 
 
Usai pertandingan, Chimaev mendapat kabar bahwa rahang Whittaker diduga mangalami dislokasi. Dalam konferensi pers, Chimaev merasakan ada yang tidak beres dengan rahang lawan ketika ia  memiting dagu Whittaker. 
 
“Ya, saya merasakan bagaimana rahang dia sepertinya hampir patah. Tetapi saya tentu tidak bermaksud mematahkannya. Bagaimanapun saya adalah petarung, itu bagian dari pekerjaan saya, menyebabkan orang kesakitan. Saya mendengar ada bunyi ‘krek’ tadi,” ungkap Chimaev.
 
Di kelas light heavyweight Magomed Ankalaev kembali membuktikan petarung Dagestan masih menjadi lawan tangguh dan sulit dikalahkan di ajang UFC. Ankalaev berhasil mengalahkan Aleksandar Rakic dalam pertarungan sengit melalui keputusan mutlak. Ankalaev memperpanjang rekornya menjadi 13 kemenangan beruntun dan memperkuat posisinya di kelas light heavyweight UFC.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ASM)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan