Harapan tersebut disampaikan Zaenuddin saat melakukan kunjungan di Pelatnas pencak silat yang berlokasi di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Senin 28 Oktober.
"Pencak silat menjadi harapan penyumbang medali. Totalnya ada sembilan nomor, jangan sampai ada satu nomor pun yang terlepas. Semuanya harus diambil. Jangan berpikir kalau kita sabet semua, negara lain malah tidak mau ikut tanding lagi," kata Zaenuddin.
Menurut dia, saat ini pencak silat bukan lagi olahraga kampung, tetapi justru sudah mendunia. Oleh karena itu, dia berharap prestasi pencak silat Indonesia terus meningkat dari waktu ke waktu.
"Silat bukan lagi olahraga kampung, sekarang sudah
mendunia, bahkan di Amerika saja sudah mulai digemari. Jangan sampai prestasi olahraga yang lahir di negara kita ini malah menurun dan negara lain meningkat," ujar Zaenuddin.
Sementara itu, Manajer Tim Pencak Silat Indonesia Sunarno
menuturkan para atletnya akan berjuang keras untuk memenuhi
target tiga sampai empat medali emas. Harapan sapu bersih dianggap berlebihan karena beratnya lawan yang dihadapi.
"Kami tidak bisa menyapu bersih sembilan medali emas yang diperebutkan, karena kita juga harus memperhitungkan lawan berat, seperti Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Filipina. Tapi setidaknya kami bisa menargetkan tiga sampai empat
medali emas," tutur Sunarno.
Sejatinya harapan Menpora cukup realistis jika melirik pencapaian tim pencak silat Indonesia yang menyumbang 14 emas di ajang Asian Games 2018. Namun Sunarno mengatakan persaingan di SEA Games lebih ketat dan nomor yang dipertandingkan lebih sedikit. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News