Zahra yang sempat mencetak sepasang gol untuk Indonesia tidak berharap muluk-muluk dari suporter Tanah Air. Ia hanya ingin para suporter Indonesia bisa lebih banyak yang datang menyaksikan langsung pertandingan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang.
“Jangan timnas putra saja yang didukung langsung di stadion. Kami tim putri juga sangat membutuhkan dukungan dari para suporter. Bagi kami, dukungan penonton dan suporter bisa menambah motivasi saat bermain beribu-ribu kali lipat,” katanya pada Sabtu (18/8/2018).
Klik: Siswa Pemanjat Tiang Bendera di NTT Diajak Nonton Pembukaan Asian Games
Menurut pemain bernomor punggung 11 itu, dirinya secara pribadi sangat kecewa dengan suasana pertandingan perdana kontra Maladewa. Saat itu, dikatakannya hanya sedikit sekali suporter Indonesia yang datang.
“Bukan tidak ada penonton, tetapi penontonnya itu sangat sepi. Kondisi itu berbanding terbalik ketika tim putra bermain,” keluhnya.
Klik: Jelang Laga Pembuka Asian Games, Tim Wushu Asah Mental
Zahra sangat mengharapkan timnya mendapat dukungan yang sama dengan timnas U-23, misalnya dengan teriakan yel-yel atau nyanyian khusus di sepanjang pertandingan. Demi mendapat dukungan itu, ia dan timnya juga siap membuktikan diri.
"Dalam hal ini, saya pribadi ingin menunjukan bahwa tim putri itu juga bisa berprestasi. Sepak bola bukan hanya milik laki-laki saja, tetapi kaum perempuan juga,” tutup Zahra.
Zahra sudah menekuni sepak bola sejak berusia 7 tahun. Salah satu prestasinya yang membanggakan adalah menjadi satu-satunya peserta wanita dalam event Norway Cup di Norwegia.
Timnas sepak bola putri Indonesia akan bentrok dengan Taiwan untuk memainkan laga kedua fase penyisihan grup Asian Games 2018 pada Minggu 19 Agustus. Pertandingan tersebut diprediksi sengit karena Taiwan merupakan salah satu lawan terkuat di Grup A.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News