Jakarta: Ketua Asosiasi Tenis Australia Craig Tiley mengatakan turnamen Australian Open tahun depan, terancam batal atau digelar tanpa penonton umum karena pandemi virus korona.
Seperti diketahui, sejumlah tuernamen tenis sudah ditangguhkan sejak awal Maret 2020 akibat penyebaran wabah COVID-19 yang kian meluas hingga menewaskan lebih dari 256.000 orang di seluruh dunia.
Australian Open dijadwalkan pada 18-31 Januari 2021. Sementara itu, French Open dijadwal ulang dari Mei 2020 menjadi September 2020. Penyelenggaraan U.S Open juga belum ada kepastian. Namun, nasib berbeda dialami kejuaraan Wimbledon yang harus dibatalkan.
Dilansir dari Reuters, Tiley memperkirakan pandemi virus korona masih akan melanda Australia hingga 2021 mendatang, sehingga berisiko bagi perhelatan Australian Open.
"Skenario terburuk adalah membatalkan Australian Open. Namun, solusi terbaik saat ini mungkin tetap menyelenggarakan turnamen tersebut secara terbatas, artinya hanya boleh ditonton oleh warga Australia saja," kata Tiley, Rabu 6 Mei 2020.
Di Australia, tercatat kurang dari 7.000 orang terinfeksi virus korona. Kurang dari 1.000 orang masih dalam perawatan, sedangkan 96 orang meninggal dunia. Rencananya, Jumat (8/5) pemerintah Australia akan melonggarkan aturan pembatasan sosial.
Sementara itu, penyelenggara tur tenis putra (ATP) dan tenis putri (WTA) telah menangguhkan seluruh turnamen hingga pertengahan Juli 2020. Tiley memperkirakan musim tenis tidak akan berlanjut hingga akhir tahun ini akibat pandemi COVID-19.
"Kami sudah memperhitungkan beberapa kemungkinan, di antaranya mengenai waktu penyelenggaraan Australian Open, siapa saja yang akan terdampak dan seperti apa dampaknya. Kami lakukan ini untuk seluruh staf kami, rekan dan juga sponsor kami. Kami berharap seluruh pihak bisa memahami dan mengambil tindakan," ungkap Tiley.
Video: PON Papua 2020 Ditunda Tahun Depan, Ini Alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id