Yolla dan rekannya tak menerima hasil penilaian juri yang dianggap mereka bak sihir. Padahal, juara dunia dan pemilik medali emas SEA Games 2015 itu telah memamerkan kemampuan dengan koreografi rumit khas Indonesia, tapi harus puas hanya mendapatkan medali perak dengan nilai 554. Sebaliknya, pasangan Malaysia mampu meraih nilai 582.
Kejadian tersebut memang menghadirkan kekecewaan buat Yolla dan Hendy sehingga sulit untuk dilupakan. Kendati demikian, Yolla mengaku telah mengikhlaskan dan ingin membuktikan bahwa Indonesia berada di atas Malaysia.
"Sebenarnya bukan melupakan sih, lebih mengikhlasin saja. Terbukti kemarin pas test event, kami membuktikan bahwa kami yang digdaya. Masalahnya adalah kemarin tidak datang, berarti yang bermasalah kan mereka bukan kami. Kami sih memang terbuka dan sudah mengikhlaskan apa yang sudah terjadi," kata Yolla usai disambangi Menpora Imam Nahrawi di Stadion Solo Sriwedari, kemarin.
Untuk itu, Yolla menyatakan siap mencetak sejarah bagi pencak silat Indonesia di ajang Asian Games 2018 nanti, tentunya dengan meraih medali emas. Apalagi ini merupakan panggung pertama buat Pencak Silat dipertandingkan di Asian Games.
"Saya ingin mewujudkan sebagai orang pertama dari pencak silat yang memberikan medali emas kepada Indonesia. Karena medali emas adalah harga mati untuk kami, karena perjuangannya tidak sebulan dua bulan, tapi latihan terus empat tahun ini. Jadi, hadiah terbaik untuk negara yaitu medali emas," paparnya.
Pada Asian Games nanti, Indonesia menargetkan memboyong empat medali emas. Tapi bukan tak mungkin sebagai negara silat, para atlet bertekad untuk bisa meraih emas sebanyak-banyaknya.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
Video: Venus Williams Kalahkan Serena di Putaran Ketiga Indian Wells
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News