"Pada hari keempat Kejuaraan Nasional Anggar, kontingen Jabar masih mendominasi," kata Ketua Panitia Kejurnas Anggar, Muslimin, Semarang, Jateng, Minggu, 20 Oktober 2019.
Hingga hari keempat, Provinsi Jawa Barat bersaing ketat dengan Sumatera Selatan yang meraih empat medali emas, satu medali perak, dan dua perunggu. Menyusul Jabar dan Sumatera Selatan, Provinsi Riau yang berhasil mengoleksi tiga medali emas, empat medali perak, dan dua medali perunggu.
Menurut Muslimin, hingga kini, kontingen anggar dari Provinsi Jateng belum satu pun meraih medali emas. "Jateng baru dapat dua perak dan empat medali perunggu. Tapi jumlah perolehan medali belum pasti, karena hari ini sampai besok masih ada sepuluh medali emas yang diperebutkan," tegas Wakil Ketua Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia tersebut.
Muslimin kembali menyatakan Kejurnas Anggar se-Indonesia ini digelar untuk mencari bibit-bibit atlet potensial. Sebab, Indonesia akan menjadi tuan rumah pertandingan olahraga anggar tingkat Asia pada Februari 2020. "Bibit-bibit yang kita cari ini akan kita persiapkan dalam kejuaraan Asia untuk kadet dan junior," ujar Muslimin menegaskan.
Muslimin berujar Kejurnas Anggar ini memperebutkan juara umum untuk tiap kelompok pertandingan. Kelompok pertama, kadet, diikuti atlet berusia di bawah 12 tahun, kelompok kedua, junior, diikuti atlet berusia 12 sampai 20 tahun, dan kelompok ketiga, senior, diikuti atlet berusia 20 tahun ke atas.
Atlet anggar senior dari Ibu Kota Jakarta, Anggraeni Friska Ayu Wijayanti, mengatakan pertandingan kejuaraan nasional anggar pada hari keempat lebih semarak. Semua kekuatan atlet anggar di tingkat senior relatif merata. "Untuk hari ini bagus-bagus lawannya. Senior-senior semua turun. Lawan terberat enggak ada, semua rata," ujar Anggraeni menegaskan.
Anggraeni mengaku tidak punya target dalam Kejurnas Anggar tahun ini. "Main lepas saja," ungkap gadis 24 tahun yang menggemari Anggar sejak 2009 lalu.
Video: Deretan 10 Pemain termahal Dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News