Sementara untuk medali perunggu sendiri diraih oleh pasangan Gilang Ramadhan/Danangsyah Yudistira setelah mengalahkan pasangan dari China dengan tiga set 21-15, 19-21 dan 15-6.
Sedangkan satu medali perunggu lagi dipersembahkan dari tim voli pantai putri pasangan Dhita Juliana/Putu Dini Jasita Utami, usai menaklukkan wakil Kazakhstan, Tatyana Mashkova/Irina Tsimbalova, 21-11 dan 21-10, sehari sebelumnya.
Pelatih tim voli pantai Indonesia Koko Prasetyo Darkuncoro mengakui, memang sangat sulit untuk menaklukan pemain dari Qatar dengan level pemain dunia. Tetapi secara prestasi, pihaknya puas dan bangga. Apalagi tidak hanya perak, namun juga dua perunggu di ajang Asian Games 2018.
"Mereka sudah berusaha maksimal untuk memberikan yang terbaik buat Indonesia, tetapi inilah hasilnya. Kita tetap bersyukur walaupun gagal meraih medali emas yang diharapkan," ujarnya.
Sementara itu, pemain voli pantai Indonesia Muhammad Ashfiya mengatakan, pertandingan final tadi cukup menegangkan. Set pertama berhasil mengimbangi permainan dari Qatar. Terlihat kejar mengejar poin terjadi dan akhirnya mampu dimenangkan lawan dengan skor 24-26.
"Tadi saya sempat mengalami keram, hal ini dikarenakan dari ketegangan pada partai puncak tadi. Pada set kedua mencoba bangkit, tetapi tim Qatar mampu menemukan permainan terbaiknya dengan pukulan kerasnya, serta pertahanan yang bagus," katanya.
Menurutnya, secara kekuatan perwakilan Qatar ini memang sudah menjadi perhitungan tim Indonesia. Pasangan tersebut dari jam terbangnya sudah level dunia. "Mereka hampir setahun keliling dunia terus, tetapi kita akui memang mereka lebih baik dari kita, sehingga emas yang didambakan itu harus berada ditangan mereka," ujarnya.
Video: Emas Jojo Jadi Bukti Kualitas Tunggal Putra Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News