Pesilat Indonesia Wita Wewey (biru) bertarung melawan pesilat Vietnam Thi Tem Tran pada final pencak silat kelas 50-55 kg putri Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta. (Foto: MI/Rommy Pujianto)
Pesilat Indonesia Wita Wewey (biru) bertarung melawan pesilat Vietnam Thi Tem Tran pada final pencak silat kelas 50-55 kg putri Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta. (Foto: MI/Rommy Pujianto)

Tudingan Kecurangan Hanya Reaksi Emosional

31 Agustus 2018 13:01
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menilai kritik yang disampaikan Iran dan Malaysia atas kemenangan Indonesia di hampir semua nomor pencak silat yang dipertandingkan adalah hal yang wajar.
 
Namun menurut dia sedikit tak elok jika menuduh kemenangan Indonesia yang meraih 14 medali emas dari 16 nomor yang dipertandingkan adalah hasil kecurangan.
 
"Kritik yang diberikan mungkin karena atletnya belum berhasil tapi perlu disampaikan bahwa proses penilaian juri dan wasit dilakukan secara independen tanpa unsur intervensi dan pengaturan," ujarnya dalam Metro Pagi Primetime, Jumat, 31 Agustus 2018.

Imam mengatakan juri yang ditugaskan dalam pencak silat bukan berasal dari negara asal atlet melainkan dari federasi asia.
 
Bahkan dari 5 juri misalnya, yang memberikan angka tertinggi dan terendah langsung dicoret sehingga nilai akhir dari setiap nomor pertandingan pencak silat hanya akumulasi dari 3 juri saja.
 
"Kalau dikatakan tidak independen itu sikap emosianal saja yang ditunjukkan karena harapannya belum tercapai," ungkap Imam.
 
Bicara kecurangan, kata Imam, Indonesia juga merasakan hal yang sama saat pertandingan sepak bola melawan Uni Emirat Arab. Pun ketika Sea Games 2017 di Malaysia yang penuh dengan hal-hal yang tidak menyenangkan.
 
Namun sebagai negara yang menjunjung sportivitas, Indonesia tetap menerima dengan lapang dada apa pun hasil keputusan juri dalam final meskipun cenderung merugikan.
 
"Kita tetap bisa terima hasilnya sebagai wujud sportivitas, fair play, dan respect kepada juri dan negara yang menang," jelas dia.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan