Djokovic yang berstatus sebagai petenis terbaik dunia menaklukkan Zverev dengan skor 4-6, 6-2, 6-4, 4-6, dan 6-2 dalam tempo 3 jam 34 menit. Satu kemenangan lagi akan membuat petenis Serbia berusia 34 tahun itu menyapu bersih gelar Grand Slam dalam setahun yang pernah diraih terakhir kali oleh Rod Laver pada 52 tahun lalu.
"Saya akan memperlakukan pertandingan berikutnya seperti pertandingan terakhir dalam karir saya," kata Djokovic mengomentari final US Open dikutip dari AFP.
"Hanya satu pertandingan lagi. Pertaruhkan semuanya. Ayo kita lakukan. Saya akan menaruh hati, jiwa, tubuh dan kepala saya untuk itu," tambahnya.
Djokovic mengincar gelar US Open keempatnya dan mahkota Grand Slam secara keseluruhannya yang ke-21. Jika berhasil dilakukan, dia akan berada satu tingkat di atas rekor sepanjang masa milik Rafael Nadal dan Roger Federer yang absen karena cedera.
"Inilah momen yang kami jalani. Ini adalah peluang unik yang kami impikan ketika mencari motivasi," kata Djokovic.
Petenis legendaris Australia Rod Laver yang kini berusia 83 tahun berada di tribun penonton untuk menyaksikan Djokovic membalas dendam atas Zverev yang mengalahkannya di semifinal Olimpiade dan mematahkan impian mengantongi gelar Golden Slam.
"Saya tahu akan menjadi pertarungan yang hebat di lapangan itu. Alexander adalah juara besar. Dia seseorang yang saya kagumi di dalam dan di luar lapangan," kata Djokovic mengomentari hasil laga kontra Zverev.
Djokovic adalah finalis US Open tertua setelah Andre Agassi yang melakukan itu ketika berusia 35 tahun pada 2005 silam. Dia juga bisa menjadi juara US Open tertua sejak Ken Rosewall meraihnya ketika berusia 35 tahun pada 1970.
Dengan mengalahkan Zverev, Djokovic telah menyamai rekor Federer sepanjang masa dengan 31 penampilan final Grand Slam putra. Final kontra Medvedev nanti bakal mengingatkan laga pamungkas Australian Open pada Februari lalu yang akhirnya dimenangi Djokovic dalam dua set. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News