Pertandingan Federer kontra Dimitrov berlangsung ketat dan dramatis di Stadion Arthur Ashe. Dimitrov baru bisa menutup laga setelah bermain selama 3 jam 12 menit dengan skor 3-6, 6-4, 3-6, 6-4 dan 6-2.
Sejatinya Dimitrov sempat kalah lebih dulu pada set pertama. Tapi dia mampu bangkit pada dua set terakhir meskipun Federer melancarkan pukulan-pukalan yang menyulitkan
"Senang saja rasanya. Satu hal yang saya katakan kepada diri ini adalah tetap memberikan perlawanan," kata Dimitrov soal pertandingan kontra Federer.
"Kebugaran saya sedang sangat bagus dan saya bisa membalikkan pukulannya yang biasanya susah dilakukan," tambahnya.
Hasil laga ini merupakan pencapaian tertinggi Dimitrov dalam sepanjang karier mengikuti US Open. Sebelumnya, pencapaian serupa pernah hanya pernah dia raih lewat event Wimbledon 2014 dan Australia Open 2017.
Dimitrov juga tercatat sebagai petenis ranking terendah yang pernah lolos ke semifinal turnamen bertaraf Grand Slam. Selain dia, ada Rainer Schuttler yang melaju ke semifinal Wimbledon 2008 saat menduduki ranking 94 dunia.
Federer selaku mantan petenis terbaik dunia sudah lima kali juara di US Open. Sayangnya, prestasi itu tidak pernah terulang lagi sejak 2008. Menanggapi tren negatif tersebut, Federer yang berusia 38 tahun tetap berbesar hati mengakui kekalahan.
Ini memang momennya Grigor, bukan momen tubuh saya. Tidak apa-apa, biarlah berlalu. Saya sudah melakukan yang terbaik dan memberi perlawanan dengan segala kemampuan yang saya punya," tutur Federer.
Selanjutnya pada semifinal Dimitrov sudah ditunggu unggulan kelima asal Rusia Daniil Medvedev. Dia melewati perempat final setelah menaklukkan Stan Wawrinka dengan skor 6-8, 3-6, 6-3 dan 1-6. (AFP)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
