Pertandingan tim basket putri Jatim melawan DKI Jakarta di PON Papua, Kamis (7/10). Foto: Dok/PON Papua
Pertandingan tim basket putri Jatim melawan DKI Jakarta di PON Papua, Kamis (7/10). Foto: Dok/PON Papua

Medali Emas Jadi Harga Mati Tim Basket Putri Jatim

Rendy Renuki H • 07 Oktober 2021 11:56
Jakarta: Tim Basket Putri Jawa Timur (Jatim) memastikan diri melenggang ke babak final PON XX Papua 2021 setelah mengalahkan DKI Jakarta. Medali emas lantas menjadi harga mati tim basket putri Jatim di ajang ini.
 
Masuknya tim asuhan pelatih Lena setelah menghentikan langkah DKI Jakarta yang merupakan runner-up pool Y pada babak semifinal, Kamis, 7 Oktober 2021, di GOR Mimika Sport Complex (MSC).
 
Jatim yang menang empat quarter beruntun melawan DKI Jakarta selanjutnya dijadwalkan akan bertanding lagi di babak final, Sabtu, 9 Oktober 2021. Jatim masih harus menunggu lawannya di babak final, yakni pemenang antara Bali melawan Sulawesi Selatan yang baru akan bertanding siang ini.

Pelatih Jatim, Lena mengatakan hari ini anak-anak asuhnya bermain sangat solid. Zone defense (zona pertahanan) dari Christine Aldora Thundawan dan kawan-kawan sangat bagus dan  mampu menyerang sedari awal permainan hingga akhir pertandingan
 
"Anak-anak mainnya fit, mereka defense bagus, kita serang dari awal sampai akhir. Nanti di final ketemu antara Bali atau Sulsel. Kita atur strategi karena target kita kepingin dapat emas. Mudah-mudahan, kondisi kita tetap baik dan fit semua," ungkapnya.
 
Semangat untuk meraih medali emas juga diungkapkan  pemain nomor 13, Christine Aldora Thundawan. Sang kapten tim basket putri Jatim mengakui jika ia dan kawan-kawannya sudah sangat siap untuk bertanding sampai di babak final nanti.
 
"Kita selalu siap, dari kemarin sudah review. Kita tancap gas. Yang harus diakui itu ya kesulitan untuk melawan diri kita sendiri. Yang penting adalah defense dulu di final nanti," jelasnya.
 
Sementara Asisten pelatih DKI Jakarta, Bennedict Nicolla mengatakan kekalahan mereka melawan Jatim dikarenakan ada beberapa kesalahan (miss) yang dilakukan. Akibatnya berimbas fatal karena di empat quarter harus tertinggal point dan berat untuk dikejar kembali.
 
"Dari kita, kesalahan kecil tapi hasilnya fatal, berat untuk kejar," ujarnya.
 
DKI Jakarta harus mengubur mimpi untuk mendapat medali emas. Sebagai Runner up pool Y, Jakarta cukup mengincar medali perunggu. Sang asisten pelatih tetap optimis untuk bisa membawa pulang perunggu.
 
"Di babak final nanti, perolehan perunggu nanti kita tetap optimis, tetap kita harus pulang bawa medali, lupakan game siang ini, masih ada hari Sabtu membuat sistem strategi," jelasnya.
 
Mengamini hal ini, pemain nomor 4 DKI Jakarta, Tiara Aulia Denaya selaku kapten tim juga mengaku jika permain kali ini kurang harmonis dan kurang stabil.  Para pemain juga kurang tenang dan kurang fokus sehingga tidak mampu mengejar poin.
 
Dalam babak semifinal ini Jatim memimpin di empat point' berturut-turut mulai dari quarter pertama Jatim 6 point' dan DKI Jakarta 13 point.  Quarter kedua Jatim semakin unggul dengan 39 point' dari DKI Jakarta yang dapat 24 point. Pada quarter ketiga, anak-anak kota Pahlawan ini semakin unggul jauh dengan perolehan 57 poin atas DKI Jakarta yang hanya mampu raih 35 point'. Ketangguhan Thundawan dan kawan-kawan semakin kuat di quarter keempat dengan 71 poin dan DKI Jakarta harus puas di 47 point.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MBM)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan