Direktur Kedaruratan WHO, Michael Ryan, mengatakan bahwa penyelenggaraan ajang olahraga justru bisa menjadi sebuah bencana apabila dihadiri langsung oleh banyak penonton. Kemudian, dia juga tidak bisa memprediksi kapan ajang olahraga besar bisa kembali dilanjutkan.
"Kerumunan besar dengan 40, 50, 60 ribu orang tidak hanya berisiko saat di stadion, tetapi juga saat dalam perjalanan ke stadion, misalnya dalam transportasi umum," kata Ryan dalam acara bincang-bincang media sosial WHO seperti dikutip dari AFP, Rabu (5/8/2020).
Sejumlah ajang olahraga besar, seperti Olimpiade Tokyo dan Piala Euro 2020 sudah diundur hingga tahun depan. Sementara, Liga Champions dan Liga Primer Inggris tetap berlangsung tanpa penonton.
Menurut Ryan, keputusan tanpa penonton itu merupakan opsi terbaik apabila tetap ingin melanjutkan kompetisi. Tak hanya stadion, tempat-tempat umum lainnya, seperti bar pun masih agak sulit untuk dibuka kembali sepenuhnya.
"Kami semua juga ingin ajang olahraga kembali. Tapi kita hanya harus berhati-hati untuk waktu yang lama. Saat ini, masih sulit bagi tempat-tempat untuk dibuka kembali sepenuhnya," tutup Ryan. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News