Logo PON 2024 Aceh-Sumut. (Foto: Situs resmi PON 2024)
Logo PON 2024 Aceh-Sumut. (Foto: Situs resmi PON 2024)

Meski Banjir Kritik, PON 2024 Lahirkan Banyak Rekor Atletik

Kautsar Halim • 04 Oktober 2024 15:07
Jakarta: Ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) DKI Jakarta, Mustara Musa, menyampaikan beberapa catatan terkait penyelenggaraan PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). Menurutnya meski ada masalah soal fasilitas yang viral di media sosial, tetap banyak rekor yang tercipta di cabor atletik. 
 
"Di tengah-tengah pemberitaan yang lumayan hebat, tetap bisa dilaksanakan tepat waktu dan bisa ditutup secara resmi. Dan sisi baik-buruknya, ada sembilan rekornas di cabang atletik dan 18 rekor PON," ujar Mustara dalam keterangan resminya, Selasa (1/10/2024). 
 
Hasil ini menggembirakan bagi Mustara karena artinya cabor atletik sudah makin berkembang di Indonesia. "Pembinaan olahraga di Indonesia khususnya cabang atletik, mother of sport, cabang yang menjadi utama dalam Olympic modern sedang bertumbuh di Indonesia. Terbukti dengan pemecahan rekor," katanya. 

Mustara sendiri menyadari ada banyak masalah dari penyelenggaraan pesta olahraga nasional empat tahunan tersebut. Tapi menurutnya, penyelenggaraan PON tetap berjalan dengan baik dan semua pihak harus siap memperbaiki kekurangannya bersama-sama.
 
"Artinya, apabila ada yang kurang mari kita sama-sama memperbaikinya. Kita harus bersyukur karena ini tanggung jawab bersama dan kebanggaan bagi masyarakat Indonesia. Apapun ceritanya, saya berterima kasih kepada pemerintah," ucapnya. 
 
Mustara juga mengaku puas dengan fasilitas di cabor atletik PON 2024 Aceh-Sumut. Menurutnya, rekor-rekor baru yang tercipta itu tak lepas dari ketersediaan venue yang baik, khususnya dalam cabor atletik.
 
"Kami dengan beberapa provinsi ditempatkan di Hotel Wing, hanya 200 meter dari venue. Lintasan atletiknya terbaik dan ini menjadi parameter pemecahan rekor juga. Di sisi lain, ada kesiapan kepanitiaan yang perlu diperbaiki, peningkatan SDM teknis di lapangan juga perlu diperbaiki," ujarnya. 
 
Mustara lantas ikut setuju jika pemerintah pusat mengambil peran lebih dalam penyelenggaran PON XXII di NTB/NTT. Namun menurutnya, pemerintah pusat harus memikirkan PON sebagai momentum daerah untuk menjadi lebih maju, baik secara SDM maupun fasilitas olahraganya.
 
"Pemerintah pusat takeover mengambil alih semua proses pelaksanaan bisa menjadi lebih baik. Namun, kita juga perlu memikirkan bahwa teman-teman daerah, ada cabang olahraga yang kesiapan teknisnya masih kurang. Ini yang menjadi kesusahan bagi teman-teman di daerah," ujar Mustara. 
 
"Akan tetapi, saya memandang pelaksanaan PON adalah bentuk pemerataan fasilitas/venue olahraga secara standar. Misalnya, Jakarta udah punya semua fasilitas, tetapi yang harus dipikirkan juga, bagaimana teman-teman daerah juga harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk dapat menikmati proses pelaksanaan olahraga ini," tambahnya. 
 
Mustara lantas menyaran agar perlu ada sinergi dan komunikasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Pemerintah daerah harus jujur tentang apa yang kurang dan perlu bantuan apa dari pemerintah pusat. 
 
"Ada contoh bagus nih, PASI NTB kontak saya, menyampaikan, ‘Pak Mus tolong bantuannya karena kita akan menjadi tuan rumah PON. Kira-kira apa yang harus dilakukan?’ Agar bisa persiapan dari awal sehingga mereka mengundang saya," kata Mustara.
 
"Hal utama menurut saya adalah komitmen pengurus cabor di daerah dulu. Maka pengurus cabor di pusat akan mengimbangi. Berapa persen kekuatan SDM di daerah? Yang di pusat siap akan bantu," sambungnya.
 
Kemudian, Mustara juga mengimbau NTB dan NTT untuk mulai membangun fasilitas PON sejak saat ini. Jadi, jangan jangan sampai fasilitas atau venue pertandingan baru disiapkan beberapa bulan sebelum pelaksanaan.
 
"Sisi lain, penyiapan venue, di Aceh dan Sumut kemarin ketika dibangun pada tahun-tahun terakhir jadinya kelabakan. Padahal apabila dibangun lebih awal bakal bagus. NTB dan NTT harus mulai melaksanakan kejuaraan-kejuaraan nasional di sana sebagai bentuk pra-event latihan penyelenggaraan juga," tutup Mustara.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan