Kabupaten Madiun sendiri memiliki 14 perguruan pencak silat. Mulai dari Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo, Persaudaraan Sehati, Cempaka Putih, Persaudaraan Setia Hati Tuhu Tekad dan Pagar Nusa.
Lalu ada IKS Pro Patria, IKS Kera Sakti, Persaudaraan Rasa Tunggal, Persaudaraan Setia Hati Terate, Merpati Putih, OCC Pangastuti, Persinas Asad, Pandan Alas dan Tapak Suci Putra Muhammadiyah.
Banyaknya perguruan pencak silat di Madiun tak jarang menimbulkan konflik dan gesekan dari antar anggotanya. Apalagi saat masing-masing perguruan melakoni tradisi Suronan, yakni perayaan menyambut 1 Muharam.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun mencanangkan Kabupaten Madiun sebagai Kampung Pesilat Indonesia pada 28 Oktober 2018 lalu. Pencanangan ini diinisiasi langsung oleh Bupati Madiun, Ahmad Dawami.
"Kampung Pesilat ini adalah bentuk komitmen Bapak Bupati bahwa harapannya untuk Kabupaten Madiun nanti lebih ramah," kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Madiun, Yudi Hartono, kepada Medcom.id.
Dengan menjadikan Madiun sebagai Kampung Pesilat, antar perguruan diharapkan bisa saling rukun. Mereka juga diminta mampu mengenalkan pencak silat ke kancah internasional lewat budaya serta olahraga.
Selain itu, pencanangan Kampung Pesilat ini juga untuk melahirkan budaya dan destinasi wisata baru di Kabupaten Madiun. Serta untuk mengubah stigma buruk masyarakat tentang pencak silat di Madiun.
"Sehingga bersama-sama dengan elemen masyarakat yang lain untuk membangun Kabupaten Madiun. Dengan harapan nanti kedepan untuk hidup rukun bersama-sama," imbuhnya.
Dalam setahun terakhir, citra Kampung Pesilat terbukti ampuh mengurangi pertikaian antar perguruan pencak silat di Madiun. Sebab, seluruh perguruan benar-benar berkomitmen membangun Kabupaten Madiun ke arah yang lebih baik.
Bahkan, kekompakan 14 perguruan ini tersaji saat menampilkan pertunjukan pencak silat mewakili Kabupaten Madiun dalam acara Gelar Budaya Jawa Timur di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu 8 September 2019 lalu.
"Di TMII Jakarta, kita hadirkan pimpinan perguruan pencak silat semuanya. Disana mereka perform masing-masing ciri khas pencak silat mereka. Dan ternyata antusias masyarakat di sana sangat luar biasa," ungkap Yudi.
Penampilan pencak silat khas Madiun. (Medcom.id/Daviq Umar Al Faruq)

Pemkab Madiun juga memberikan dukungan penuh, salah satunya dengan membangun Gedung Kampung Pesilat. Gedung tersebut nantinya akan menjadi tempat berkumpul dan sekretariat 14 perguruan silat di Kabupaten Madiun.
"Di dalam gedung itu akan ada ruang-ruang sekretariat bersama. Ini masih dilengkapi fasilitasnya. Nanti penunjang juga akan dilengkapi. Masih dibangun lagi karena kemarin baru tahap pertama," tutur Yudi.
Lewat brand Kampung Pesilat, diharapkan lahir sebuah budaya baru tentang pencak silat di Madiun. Sehingga kedepan, pencak silat dapat menjadi sebuah industri pariwisata dengan daya tariknya tersendiri yang merupakan warisan budaya Indonesia.
"Kampung Pesilat baru satu tahun di launching. Tujuannya nanti ada unsur kebudayaan, unsur entertainment dan unsur olahraganya. Semua masih kita upayakan bersama-sama dari unsur masyarakat untuk merumuskan rencana aksi kedepan seperti apa," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News