Pelari berusia 22 tahun itu meninggalkan para pesaingnya di 50 meter pertama dan mencapai finis dalam tempo 19,83 detik.
Catatan ini sekaligus membuatnya mencatatkan rekor sebagai juara dunia termuda di nomor 200 meter. Lyles memecahkan rekor milik Tyson Gay pada tahun 2007. Saat itu usia Gay menginjak 25 tahun.
Meski menang dengan meyakinkan, Lyles tak lantas jemawa. Ia menilai, kesuksesannya kali ini merupakan buah dari kerja keras yang dilakukannya selama masa persiapan.
"Tiga minggu terakhir menjadi momen tersulit dalam karier saya. Saya seperti berada di gurun. Saya diisolasi dari rumah, dari keluarga. Selama itu, saya hanya berlatih, makan dan tidur," ujar Lyles.
Pelari Kanada Andre De Grasse meraih medali perak dengan catatan waktu 19,95 detik sementara perunggu diraih pelari Ekuador Alex Quinonez dengan catatan waktu 19,98 detik.
Keberhasilan Lyles menjadi juara di Kejuaraan Dunia Atletik menjawab keraguan legenda atletik Usain Bolt mengenai apakah Lyles bisa mengatasi tekanan. Pasalnya, Lyles disebut-sebut sebagai titisan Bolt karena catatan waktunya di lari 100 meter dan 200 meter lebih dari pelari Jamaika itu saat keduanya masih seusia.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
Video: Novak Djokovic Siap Tanding di Japan Open 2019
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id