Hebatnya, negeri yang kerap disebut sebagai negeri Sakura itu menjadi juara dengan mendominasi perolehan medali. Total, Jepang mampu meraih sebanyak 98 medali (38 emas, 36 perak, 24 perunggu).
Jumlah pencapaian medali Jepang sangat jauh dari pesaing-pesaing mereka. Mereka unggul 53 medali dari tuan rumah Filipina yang harus puas sebagai runner-up.
Sejarah
Asian Games 1954 merupakan perhelatan kedua dari olahraga multi-event di Asia itu. Manila sebagai ibu kota Filipina dipercaya sebagai tuan rumah dan Presiden Filipina Ramon Magsaysay maju untuk membuka event empat tahunan tersebut.
Berbagai perubahan diberlakukan di Asian Games yang dihelat pada 1 hingga 9 Mei itu. Di antaranya penambahan jumlah partisipasi negara, atlet dan sistem penentuan juara di klasemen.
Terdapat 18 negara dan 970 atlet yang berpartisipasi di Asian Games 1954. Jumlah ini lebih banyak dari perhelatan Asian Games sebelumnya yang digelar pada 1951. Saat itu, sebanyak 11 negara dan 491 atlet yang berpartisipasi di New Delhi, India.
Penambahan cabor juga ditentukan panitia Asian Games 1954. Sebanyak 8 cabor dipertandingkan di antaranya adalah atletik, basket, tinju, sepak bola, menembak, akuatik, angkat besi, dan gulat.
Perubahan dalam menentukan juara di klasemen juga terjadi di Asian Games 1954. Kali ini, juara tidak ditentukan dari banyaknya medali, namun dengan sistem banyaknya perhitungan poin.
Namun, sistem tersebut ternyata menuai kontroversi. Sebab, cara menghitung poin tidak cocok dengan cabor-cabor seperti atletik dan renang. Hingga akhirnya, sistem perhitungan poin tidak lagi diberlakukan pada Asian Games berikutnya.
Perubahan tampaknya tidak membuat para atlet Jepang pusing. Toh, mereka tetap memberikan penampilan impresif sehingga mampu membawa Jepang juara pada Asian Games 1954. Total, mereka mampu meraih 98 medali atau hampir dari setengah jumlah total medali yang diperebutkan.
Jika lebih dirinci lagi, Jepang meraih paling banyak medali di cabor atletik dan akuatik. Mereka mampu meraih 43 medali. Rinciannya adalah 17 medali emas, 18 medali perak, dan delapan medali perunggu.
Bagi Jepang, ini merupakan keberhasilan kedua mereka menjadi juara di Asian Games secara beruntun. Sebelumnya, mereka berhasil menjuarai Asian Games 1951 di India.
Sementara itu, penampilan tidak meyakinkan justru ditunjukkan Indonesia di Asian Games 1954. Mereka hanya mampu menempati peringkat ke-12 di klasemen dengan hanya meraih tiga medali perunggu. Ketiga medali itu diraih Indonesia di cabor menembak, akuatik (polo air), dan angkat besi.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
Video: ?Atlet Jetski Indonesia: Memalukan Kalau Indonesia Targetkan 10 Besar
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News