Tak terkecuali dengan yang dialami Sean Gelael. Pembalap Pertamina Arden ini menyoroti karakteristik sirkuit Baku City yang rumit dan menuntut konsentrasi tinggi bagi pembalap.
Kombinasi lintasan lurus yang panjang dan beberapa tikungan sempit adalah tantangan utama yang harus ditaklukkan para pembalap. Terutama, di tikungan ketujuh dan kedelapan.
Di tikungan tersebut, lintasan yang tadinya memiliki lebar 13 meter langsung menyempit menjadi 7,6 meter. Untuk bisa menaklukkan sirkuit sepanjang 6,006 kilometer ini, setelan mobil bisa menjadi salah satu kunci kemenangan tim. Mayoritas tim juga bakal memakai setelan mobil lowdownforce.Klik di sini: Maverick Vinales Tercepat pada FP2 MotoGP Belanda
”Sirkuit Baku tricky bagi semua pembalap karena biasanya lintasan baru yang jarang dipakai balapan masih licin,” kata pembalap Indonesia Sean Gelael.
Pembalap berusia 20 tahun ini punya pengalaman apik di sirkuit tersebut pada tahun lalu. Sean Gelael finis di posisi ketujuh pada balapan pertama (Feature) setelah sempat memulai lomba dari peringkat ke-20. Sekaligus meraih poin perdananya di ajang yang sebelumnya bernama GP2 ini.
Namun pada balapan kedua (Sprint), keberuntungan menjauhi Sean. Ia gagal finis karena mobil yang dikemudikannya ditabrak pembalap lain.Klik di sini: Praveen/Debby Melangkah ke Semifinal
Pada balapan tahun ini, Sean ingin mengulangi prestasi yang didapatnya tahun lalu. Terlebih mulai balapan kali ini, Sean akan didampingi teknisi baru Manuel Aboy yang menggantikan posisi Gaetan Jego.
Cedera, Kei Nishikori Mundur dari Turnamen Tenis Gerry Weber
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News