Indonesia, khususnya Lombok, Nusa Tenggara Barat kembali menjadi sorotan dunia dengan digelarnya MotoGP Mandalika 2025 pada 3-5 Oktober. Menurut Erick, ajang ini bukan hanya tontonan olahraga, tetapi juga bagian dari warisan Indonesia di kancah internasional.
Dengan kontrak penyelenggaraan hingga 2031, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengoptimalkan manfaat jangka panjang, baik dari sisi peningkatan ekonomi lokal maupun prestasi olahraga nasional.
"Kita tidak banyak punya event multiyears. MotoGP adalah salah satunya. Karena itu, kita harus bergerak cepat, memaksimalkan dampaknya, dan memastikan Indonesia semakin dikenal sebagai tuan rumah event olahraga kelas dunia," kata Erick.
"Kita tahu, ke depan turisme harus jadi salah satu penggerak ekonomi. Dari Kemenpora, fokus kita adalah sport tourism. MotoGP ini momentum penting, karena event multiyears ini berlangsung hingga 2031. Kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkuat national branding Indonesia," tambahnya.
MotoGP Mandalika 2025 akan membawa dampak besar bagi masyarakat karena terdapat pergerakan ekonomi yang mencapai Rp4,8 triliun. Jumlah itu bersumber dari berbagai sektor, termasuk belanja wisatawan (akomodasi, makanan, minuman), aktivitas UMKM, pendapatan daerah dan transaksi ekonomi langsung selama acara.
Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga, Raden Isnanta, menjelaskan lebih lanjut bahwa angka tersebut membuktikan bahwa sport tourism sudah menjadi kekuatan baru bagi Indonesia.
"Event ini terbukti menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, meningkatkan kinerja UMKM hingga 30–50 persen per tahun, serta mendongkrak kunjungan wisatawan nasional hingga 51 persen. Keterlibatan masyarakat lokal mencapai 70 persen, bahkan marshal Mandalika sudah dipercaya bertugas di Sepang dan negara Asia lainnya,” ujar Isnanta.
Menurut Isnanta, penyelenggaraan MotoGP Mandalika bukan sekadar balapan, melainkan etalase yang menunjukkan wajah Indonesia di panggung dunia. Oleh karena itu, Isnanta juga menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam menyukseskan event ini.
"MotoGP Mandalika adalah panggung internasional yang menampilkan NTB sekaligus Indonesia. Ini bukan hanya sport tourism, tetapi juga national branding yang membuat industri olahraga kita terus melaju," tegas Isnanta.
"Kunci sukses MotoGP adalah gotong royong. Pemerintah pusat, daerah, sponsor, hingga masyarakat ikut bergerak. Tanpa kolaborasi, kita tidak akan mampu menghadirkan event sebesar ini," imbuhnya
Lebih lanjut, Isnanta menilai MotoGP Mandalika telah mengubah cara pandang dunia terhadap olahraga Indonesia. Dia menyebut, keberhasilan Mandalika memberi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan sport tourism.
"Dulu, olahraga hanya dipandang dari sisi prestasi. Sekarang, kita lihat bagaimana olahraga berkontribusi langsung pada ekonomi, budaya, dan pariwisata. Inilah wajah baru industri olahraga Indonesia," ucapnya.
"Kita ingin cerita sukses Mandalika tidak berhenti di sini. Ke depan, event olahraga internasional harus lebih banyak hadir di Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke, semua punya potensi," tambah Isnanta.
Dorna sebagai operator event mengaku bangga dapat kembali menyelenggarakan ajang MotoGP di Mandalika. Kemudian, mereka turut menggarisbawahi dampak nyata MotoGP Mandalika terhadap ekonomi masyarakat dan peningkatan gairah pariwisata Lombok yang disaksikan dunia.
"Kolaborasi adalah bagian penting kesuksesan event ini," kata perwakilaan Dorna sambil menyampaikan terima kasih atas kerja sama semua pihak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id