Harus diingat, MotoGP bukan seperti Formula 1 (F1) yang terlihat monoton dari segi persaingan. Di MotoGP, setiap pembalap punya peluang menjadi yang terbaik. Tak percaya? Tengok perjalanan MotoGP musim lalu. Dari 18 seri balapan, separuhnya berhasil memunculkan pemenang-pemenang berbeda.
Persaingan di MotoGP 2017 diprediksi juga akan ketat dan seru. Marc Marquez yang menjadi pemenang pada 2016 dan Jorge Lorenzo pada 2015 belum tentu bisa menjadi yang terbaik pada musim ini.
Fakta bahwa beberapa pembalap sudah berganti tim dan keberadaan KTM yang ikut meramaikan persaingan bisa menghambat Marquez dan Lorenzo untuk kembali mencicipi nikmatnya menjadi juara dunia.
Dari 23 pembalap yang terdaftar pada musim ini, nama Maverick Vinales paling sering disebut sebagai kandidat kuat menjadi juara. Performa impresif Vinales bersama Movistar Yamaha sepanjang pramusim menjadi acuannya.
(Jadwal balap MotoGP 2017)

Mantan pembalap Suzuki itu tak pernah terjatuh selama mengikuti 11 hari tes resmi di tiga sirkuit. Hebatnya, Vinales sukses menjadi yang tercepat dalam enam kesempatan. Pencapaian yang membuat pembalap Repsol Honda, Marc Marquez sampai angkat topi.
"Vinales sangat cepat. Saya pikir dia punya kesempatan menjadi yang terbaik pada seri pembuka di Qatar," puji Marquez.
Valentino Rossi turut kagum. The Doctor tak menyangka rekannya di Yamaha itu bisa beradaptasi dengan motor M1 dengan sangat cepat.
"Saya kira ia dan timnya mampu membuat motor M1 mengeluarkan kapasitas maksimal dalam waktu singkat. Saya dan tim justru terhambat," kata Rossi.
(Duet Yamaha di MotoGP 2017, Maverick Vinales (kiri) bersama Valentino Rossi)

Nasib Rossi berbanding terbalik dengan Vinales pada pramusim. Pemegang sembilan gelar MotoGP itu terlihat tertatih-tatih menemukan pengaturan motor M1 secara tepat. Alhasil, ia hanya menempati peringkat ke-11 pada tes haru ketiga di Losail beberapa waktu lalu.
Toh, kejadian itu tidak selayaknya membuat pembalap lain mencoret Rossi dari daftar perebutan gelar juara. Bagaimanapun, Rossi bukan pembalap 'kemarin sore'. Ia bisa langsung melejit ketika sedang dalam tekanan.
Lagipula, Rossi memang dikenal sebagai tipe pembalap yang jarang sukses di sesi uji coba atau latihan. Ia seperti mesin diesel yang terlambat panas namun bisa konsisten tancap gas ketika sudah menemukan pengaturan motor yang tepat.
Sebelum Rossi merasa nyaman dengan motor M1, Marquez diyakini bakal menjadi pesaing Vinales pada seri-seri awal MotoGP musim ini. Gambaran mengenai persaingan di antara keduanya sudah terlihat pada pramusim di Sepang dan Phillip Island.
(Duet Respol Honda, Marc Marquez (kiri) dan Dani Pedrosa)

Marquez berada di posisi kedua dengan catatan waktu tercepat 1 menit 59,506 di Sepang. Ia hanya kalah dari Vinales. Jalan cerita di Phillip Island tidak jauh berbeda. Marquez dengan catatan waktu terbaik 1 menit 28,843 detik masih kalah cepat dari jagoan Yamaha itu.
Meski begitu, Marquez dan Vinales pantang menggunakan kaca mata kuda. Mereka tidak boleh hanya fokus melihat performa pesaing di depan mata. Keberadaan Lorenzo yang kini membalap untuk Ducati serta Andrea Iannone yang tampil bersama Suzuki juga harus dipantau.
"Iannone masuk jajaran pembalap yang siap merebut gelar juara. Musim ini sangat sengit," kata manajer Suzuki, Davide Brivio.
(Andrea Iannone (kanan) dan Alex Rins menjadi andalan Suzuki pada musim ini)

Berjaya di tes pramusim bukan segalanya. Vinales dan Marquez harus punya mental baja dan performa konsisten untuk menjadi juara. Ingat, MotoGP merupakan balapan yang sulit ditebak. Setiap pembalap bisa memberikan perlawanan sehingga pemenang pada akhir musim sulit untuk ditebak.
Kemeriahan di dunia balap MotoGP 2017 bakal tersaji dalam waktu dekat. Sebagai penggemar, kita tentunya tidak perlu pusing-pusing menganalisis hasil pada akhir musim. Sebaiknya, mari kita menikmati balapan dari tanah air karena MotoGP 2017 bakal menjadi tontonan yang sarat dengan persaingan. Selamat datang MotoGP 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News