Sejatinya, Marquez berupaya bangkit usai gagal finis di GP Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Kegagalan di AS membuat Marquez kehilangan posisi puncak klasemen.
Meski begitu, Marquez punya alasan kenapa dirinya tidak terlalu pede menatap balapan di Lusail. Pasalnya, sirkuit Lusail secara statistik memang kurang ramah bagi Marquez.
Sebaliknya, Lusail merupakan sirkuit favorit bagi rekan setim sekaligus pesaing utamanya Fransesco Bagnaia.
"Ini adalah sirkuit pertama di musim ini, yang secara teori Alex dan Pecco lebih baik, berdasarkan statistik," kata Marc Marquez dikutip dari GPOne.
"Kita lihat saja apa yang akan terjadi, jika saya kompetitif maka itu pertanda bagus, jika tidak maka ada pekerjaan yang harus dilakukan," sambungnya.
Baca juga: Comeback di Qatar, Ini Target Jorge Martin |
Lebih lanjut, bicara soal peluang dirinya memenangi GP Qatar, pembalap berjuluk the Baby Alien tersebut memberikan jawaban diluar dugaan. Ia bahkan bertaruh kalau dirinya tidak mungkin bisa menang (P1).
"Nol. Ini bukan sirkuit yang memungkinkan saya untuk melakukannya (menang balapan). Itu kenyataannya, saya mengatakan apa yang di pikiran saya," beber Marquez.
Meski begitu, peluang Marquez tetap saja terbuka lebar, mengingat Sirkuit Lusail selalu dimenangkan rider Ducati.
Musim lalu, GP Qatar berakhir dengan kemenangan Pecco Bagnaia disusul Brad Binder dan Jorge Martin masing-masing di urutan kedua dan ketiga. Sedangkan Marc Marquez yang masih membela Gresini Racing menempati posisi keempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News