Hal tersebut patut dikhawatirkan. Sebab, ini merupakan pertama kalinya Lorenzo memakai mesin baru selain Yamaha sejak 2008. Artinya, telah sembilan tahun pembalap berjuluk X-Fuera itu akrab dengan mesin Yamaha YZR-M1.
Banyak faktor yang menyebabkan Lorenzo begitu kesulitan beradaptasi dengan motor Ducati. Salah satunya adalah gaya membalap Lorenzo.
Pembalap Ducati terdahulu, Andrea Iannone pernah berujar kalau Lorenzo harus mengorbankan gayanya yang selama ini kerap ia gunakan di Yamaha. Hal itu mesti dilakukan demi sebuah penampilan ciamik saat menunggangi Ducati.Klik di sini: Kebanggaan Jokowi atas Pencapaian Gemilang Kevin/Marcus di All England
"Menyesuaikan diri dengan Ducati adalah tugas penting. Motor di tim ini punya gaya yang sama sekali berbeda dengan motor lain," ujar Iannone.
"Pertanyaannya adalah seberapa lama Anda habiskan mengendarai mesin yang sama seperti Lorenzo bersama Yamaha. Kemudian, mereka mengendarai motor yang berbeda sama sekali. Itu akan memaksa Anda untuk memutar otak," tutur Iannone.
Jadi, jika Lorenzo tetap ngotot menerapkan gaya membalapnya saat masih di Yamaha, peluang untuknya meraih gelar juara dunia MotoGP untuk kali ketiga bakal menipis.Klik di sini: Maverick Vinales Sempurna
Meski hanya diprediksi, Lorenzo patut waspada. Apalagi jika kita melihat hasil-hasil tes resmi pramusim 2017 yang dijalani Lorenzo selama berkostum Ducati.
1. Tes Pramusim Valencia
Lorenzo sempat mengawali start bagus ketika pertama kali menunggangi motor Ducati pada tes pramusim di Valencia. Pada sesi pertama 8 November 2016, ia menduduki posisi ketiga sebagai pembalap tercepat di belakang duo Yamaha, Maverick Vinales dan Valentino Rossi. Ketika itu Lorenzo hanya tertinggal 0.122 detik dari Vinales.
Pada sesi tes kedua yang berlangsung 16 November, Lorenzo mengalami penurunan yang cukup drastis. Ia hanya menempati peringkat kedelapan. Perbandingan catatan waktunya juga cukup jauh dibandingkan dengan sesi pertama.
Jika pada sesi pertama Lorenzo mencatatkan waktu 1 menit 31.052 detik. Pada sesi kedua ia hanya bisa menggapai waktu 1 menit 30.709 detik. Meski begitu, penampilan perdananya bersama Ducati menuai pujian dari rekan senegaranya, Marc Marquez.
"Lorenzo mungkin merupakan kejutan besar. Sudah menjalani hari pertamanya bersama Ducati, beberapa orang mengatakan dengan gaya membalapnya dia tidak akan beradaptasi. Tapi saya telah berpikir dia akan membalap dengan cepat," ujar Marquez.
Sementara pihak Ducati memaklumi kinerja oleh pembalap anyar mereka. "Ini kontrak pertama untuk Jorge dengan Ducati, setelah sembilan tahun bersama Yamaha. Jadi itu jelas bahwa ia merasa tidak nyaman. Tapi saya pikir dia akan merasakan kenyamanan dengan motornya," terang Direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti.
Now time for @lorenzo99 to get his turn with the "Hammerhead"!#QatarTest #JL99 ???? pic.twitter.com/nJoNzEkGIC
— MotoGP™ (@MotoGP) March 12, 2017
2. Tes Pramusim Sepang
Berbeda dengan tes resmi di Valencia, uji coba di Sirkuit Sepang dijalani selama tiga sesi oleh para pembalap. Namun lagi-lagi Lorenzo belum menunjukkan jati dirinya sebagai pemegang tiga gelar juara dunia MotoGP.
Seperti pada sesi tes pertama yang berlangsung 31 Januari 2017, Lorenzo terlempar dari 10 besar. Ia hanya mampu menduduki posisi ke-12 dengan raihan 2 menit 00.712 detik.
Pada sesi kedua, ia mulai memperbaiki diri, meski hanya mampu naik empat peringkat. Kali ini, Lorenzo menduduki posisi kedelapan dengan mengantongi waktu 2 menit 00.484 detik.
Lorenzo menunjukkan penampilan inkonsisten, setelah pada sesi ketiga posisinya kembali melorot. Ia berada di peringkat kesembilan setelah memiliki waktu lebih lambat 0.399 detik dari Vinales.
3. Tes Pramusim Phillip Island
Sebanyak tiga sesi dijalani Lorenzo pada tes resmi di sirkuit Phillip Island. Apesnya, ia mendapatkan posisi terendah pada sesi kedua dengan menempati peringkat ke-15.
Ia berdalih kalau masih butuh adaptasi dengan formula yang diterapkan Ducati. "Kami masih butuh untuk meningkatkan motor, mengadaptasi diri sedikit lebih baik untuk motor," tegasnya.
4. Tes Pramusim Qatar
Pada tes resmi di Sirkuit Losail Qatar, ada titik terang dari program adaptasi Lorenzo bersama Ducati. Ia mulai menempati posisi lima besar. Bahkan pada sesi terakhir yang berlangsung Minggu 12 Maret, Lorenzo finis di posisi keempat, yang merupakan posisi terbaik selama ia menjalani tes pramusim.
"Ya, saya senang karena saya bisa melihat kalau saya mulai merasa baik dengan motor. Saya bisa sangat cepat. Dan saya masih belum menemukan batas dari motor ini untuk satu lap," terangnya.
Kendati demikian, yang pasti Lorenzo tertinggal jauh dengan apa yang dilakukan penerusnya, Maverick Vinales. Kini ia harus berharap kematangannya dalam membawa motor Ducati bisa sebaik apa yang pernah ia lakukan bersama Yamaha.Klik di sini: Vinales Belum Puas Meski Raih Catatan Terbaik
Cuplikan Wizards Menang Dramatis atas Blazers
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News