Pembalap Repsol Honda itu pun coba menjelaskan momen menyedihkan yang terjadi saat memenangi MotoGP San Marino. Meski menang, ia ternyata tak menyimpan rasa senang.
Ketika itu saat melakukan pemanasan MotoGP San Marino, Marquez terjatuh di tikungan ketiga sirkuit Misano. Saat terjatuh, ia mendapatkan sorakan dan cemoohan dari penonton setempat.
Meski akhirnya Marquez mampu juara secara dramatis atas pembalap tuan rumah, Danilo Petrucci. Pembalap berusia 24 tahun itu tetap menyimpan kesedihan meski berada di atas podium juara.Klik di sini: Ini Enam Wakil Indonesia yang Lolos ke Babak Kedua
"Sejujurnya momen itu membuat saya sedih. Di atas podium saya bisa mengerti, tapi apa yang tidak bisa saya mengerti ketika anda terjatuh, ada sorak-sorai," ujar Marquez.
"Saat kami kecelakaan, kami membalap dalam kecepatan 300 km perjam di trek. Kehidupan kami di sana, kami bisa saja cedera. Saya berharap pada masa depan, minimal fan saya, takkan pernah melakukannya saat berkendara. Enggak enak rasanya," terangnya.Klik di sini: Sebanyak 15 Negara Ikuti Test Event Voli Pantai di Palembang
Namun kemenangan atas Petrucci menjadikan momen kembalinya Marquez ke puncak klasemen. Kini dia memimpin 11 poin dari saingan terdekat Andrea Dovizioso.
"Kecelakaan saat melakukan pemanasan, saya kira itu kecelakaan yang bagus, karena jika tidak, saya akan merasakannya saat balapan," terang Marquez.
Kini Marquez harus bisa menjaga asa merebut juara dunia MotoGP untuk keempat kalinya. Mengingat masih ada tiga balapan tersisa yang akan ia jalani.
Tugas Satlak Prima Diambil Alih KONI
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News