Gaya balap agresif bahkan digemari mayoritas pembalap saat ini, mulai dari kelas junior hingga kelas premier MotoGP.
Stoner meminta otoritas balap motor (FIM) untuk lebih tegas dalam menghindari beberapa manuver berbahaya seperti yang sering terjadi di Moto3.
Menurutnya limpasan ekstra yang sekarang berbatasan dengan banyak tikungan merupakan hal terburuk yang terjadi pada balap motor.
Aspal semacam itu telah menggantikan rumput, baik asli atau buatan, serta kerikil dan jauh lebih aman jika pengendara berlari melebar. Tapi muncul masalah baru, yakni seputar definisi batas trek.
Race Direction dipaksa untuk terus memantau tikungan tertentu untuk memastikan pembalap tidak mendapatkan keuntungan dengan menyentuh area terlarang yang ditandai dengan cat hijau.
"Karena tidak ada masalah selama bertahun-tahun dan sekarang ada kelonggaran ini, tidak ada tepi trek lagi. Itu terus berjalan dan dibatasi oleh beberapa cat hijau. Saya pikir itu tidak membantu situasi," kata Stoner dikutip dari Crash.
"Orang-orang tidak takut lagi karena tidak ada tepi trek. Sebelumnya ketika ada rumput, semua orang akan menahan diri. Sedangkan sekarang tidak masalah mereka melakukannya lari keluar jalur tapi ada banyak run off aspal di sana," lanjutnya.
Area run off membuat semua pembalap sulit untuk menahan diri. Sehingga wajar saja jika balapan sekarang kerap diwarnai manuver-manuver berbahaya.
"Bagi saya hal terburuk pada balap motor adalah semua run off ekstra itu. Tidak ada tepi lintasan, tidak ada batasan. Saya pikir itu sangat sulit untuk menahan semua orang," beber Stoner.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
