Maverick Vinales (Foto: AFP PHOTO / MANAN VATSYAYANA)
Maverick Vinales (Foto: AFP PHOTO / MANAN VATSYAYANA)

MotoGP 2017

Mengenal Lebih Dekat Maverick Vinales, Tandem Baru Valentino Rossi

Achmad Firdaus • 06 Februari 2017 16:10
medcom.id, Jakarta: Gelaran MotoGP 2017 akan jadi musim perdana Maverick Vinales bersama tim besar Movistar Yamaha. Lantas, apa yang membuat Yamaha menunjuknya sebagai tandem Valentino Rossi?
 
Vinales boleh dibilang muka baru di kancah balap motor paling bergengsi di dunia, MotoGP. Pembalap asal Spanyol ini baru dua musim berkiprah di kelasnya para juara.
 
Akan tetapi, dia mampu menunjukkan kualitasnya dalam kurun waktu yang cukup singkat tersebut. Sempat kesulitan di musim perdananya, Vinales mampu tampil kompetitif di musim keduanya di mana ia berhasil empat kali naik podium di mana salah satunya keluar sebagai juara.

Berkat konsistensinya hingga sukses menutup MotoGP 2016 di posisi empat klasemen pembalap, Yamaha pun kepincut dan merekrutnya sebagai pengganti Jorge Lorenzo yang memutuskan hengkang ke Ducati.
 
Keputusan Yamaha merekrutnya sepertinya tidak salah. Sebab, sepanjang hidupnya Vinales memang tidak pernah jauh dari dunia balap motor.
 
Vinales lahir di sebuah desa kecil bernama Figueres di provinsi Girona, Spanyol, 12 Januari 1995. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan passion-nya di dunia balap motor, meski sedianya ia tidak memiliki darah pembalap.
 

Baca: Stoner Tegaskan Ducati Bisa Bersaing tanpa Winglet


Ayahnya hanya seorang pengusaha biasa yang memilih nama depan "Maverick" karena terinspirasi film Top Gun yang dibintangi Tom Cruise. Dalam film yang bercerita tentang pilot pesawat jet tersebut, Tom Cruise berperan sebagai Pete "Maverick" Mitchell.
 
Perkenalan Vinales dengan dunia balap terjadi saat usianya baru tiga tahun. Saat itu, ia tampil di kejuaraan minimoto. Tak puas hanya beraksi di lintasan aspal, Vinales kemudian menjajal lintasan tanah liat dengan mengikuti kejuaraan motocross, hingga akhirnya beralih ke sirkuit balap pada 2002.
 
Balap motor Catalonia 50cc dan 70cc adalah ajang yang membuatnya jatuh cinta pada dunia balap motor. Saat itu, Vinales yang belum genap berusia 10 tahun mulai menekuni dunia balap dengan mengikuti berbagai kejuaraan berskala nasional.
 
Memasuki usia 12 tahun, Vinales sukses merebut trofi juara pertamanya saat memenangi Catalonia Championship di kelas 125cc dan mempertahankan gelar juaranya pada tahun berikutnya. Ia kemudian melanjutkan karier dengan mengikuti berbagai kejuaraan di luar negeri dan sukses meraih prestasi. Salah satunya ketika menyabet gelar Rookie of the year pada ajang CEV Buckler 125cc Series pada 2009.
 
Mengenal Lebih Dekat Maverick Vinales, Tandem Baru Valentino Rossi
 
Jalan Vinales untuk meretas mimpinya sebagai pembalap dunia pun akhirnya terbuka pada 2011 ketika ia dipercaya tim milik supermodel Amerika Serikat, Paris Hilton (Aprilia Blusens by Paris Hilton Racing) untuk membalap di kelas Moto3.
 
Di laga pembukanya, Vinales langsung menunjukkan kualitasnya dengan menempati posisi sembilan di GP Qatar. Ia terus menunjukkan performa gemilang hingga sukses menempati posisi tiga di akhir musim usai meraih empat kemenangan dari 17 race yang diikutinya.
 
Prestasi serupa diulanginya pada musim kedua, sebelum akhirnya memastikan diri tampil sebagai jawara Moto3 di tahun 2013 saat membela tim Calvo (KTM). Bakat Vinales pun kemudian tercium banyak tim hingga akhirnya dia dipromosikan ke kelas Moto2 pada 2014 bersama tim Pons Racing yang disokong mesin Kalex.
 
Lagi-lagi, Vinales tidak menunjukkan perasaan canggung. Di musim perdananya, ia langsung tampil gemilang dengan sembilan kali naik podium, di mana empat di antaranya berakhir di podium pertama. Gelar Rookie of the Year pun berhasil diraihnya sambil menutup musim dengan menempati posisi tiga.
 
Berkat penampilan sensasionalnya tersebut, Vinales hanya menjalani satu musim di kelas Moto2. Di musim berikutnya, ia sudah tampil di kelas paling bergengsi MotoGP pada 2015.
 
Mimpi pembalap berjuluk Top Gun itu diwujudkan oleh tim Suzuki yang saat itu baru kembali mentas di ajang MotoGP setelah beberapa tahun vakum.
 

Baca juga: Usai Pensiun di MotoGP, Rossi Ingin Beralih ke Reli Dakar


Keputusan Suzuki merekrutnya ternyata tidak salah. Vinales mampu membuat motor Suzuki tampil kompetitif. Dalam dua musim pengabdiannya di Suzuki, karier Vinales meningkat cukup drastis, terutama pada musim kedua.
 
Dengan gaya balap yang cukup agresif serta didukung performa motor yang lumayan, Vinales tampil konsisten pada MotoGP 2016. Ia bahkan membuat gebrakan besar ketika memenangi MotoGP Inggris sebelum akhirnya menutup musim di posisi empat klasemen akhir pembalap.
 
Penampilan cemerlang Vinales kemudian menarik minat Yamaha untuk mencari pengganti Jorge Lorenzo yang memutuskan hengkang ke Ducati. Top Gun kemudian diikat Yamaha selama dua musim (2017 & 2018) untuk bertandem dengan Valentino Rossi.
 
Sejauh ini, Yamaha tampaknya tidak salah memilih Vinales. Sebab, pembalap 22 tahun ini tampil cemerlang sepanjang sesi pramusim di mana ia mampu tampil kompetitif. Bahkan, ia sempat mencatatkan diri sebagai pembalap tercepat pada sesi pramusim di Sepang, Malaysia, beberapa hari lalu.
 
Well, akankah Vinales mampu tampil bersinar bersama Yamaha di musim depan? Kita tunggu saja.
 
Video: ?Utah Jazz Tundukkan Hornets 105-98
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ACF)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan