Pencapaian terbaik Dovizioso terjadi pada musim 2015. Ketika itu, pembalap 31 tahun tersebut mampu finis di peringkat kedua. Sebelumnya, Dovizioso sukses finis di peringkat ketiga pada 2014.
Nasib kurang beruntung pernah didapat Dovizioso pada 2016. Ketika itu, ia gagal finis karena terjatuh setelah menabrak Dani Pedrosa.
Baca: Hattrick Gelar Super Series, Marcus/Kevin Diberikan Apresiasi
Sejumlah catatan cukup apik tersebut membuat Dovizioso optimistis menatap GP Austin musim 2017. Ia juga akan menjadikan balapan ini untuk bangkit dari setelah gagal pada GP Argentina dua pekan lalu. Ketika itu, ia gagal finis karena bersenggolan dengan Aleix Espargaro.
"Saya sangat kecewa setelah gagal finis di Argentina. Tetapi, sekarang kami harus memikirkan balapan berikutnya di COTA (Circuit of The Americas). Trek di sirkuit ini fantastis. Salah satu trek terbaik di kejuaraan MotoGP dan memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan dua balapan sebelumnya di Qatar dan Argentina," ujar Dovizioso.
"Saya selalu tampil baik di COTA. Saya berhasil mencapai podium pada 2014 dan 2015. Saya juga tampil baik pada tahun lalu. Sangat disayangkan harus gagal finis setelah tabrakan dengan Pedrosa," tambahnya.
Baca: Djokovic Susah Payah Lolos ke Babak Ketiga Monte Carlo Masters 2017
"Jika kami ingin tetap dalam jalur persaingan gelar pada musim ini, GP Austin adalah kesempatan besar untuk saya bangkit. Di Qatar, kami tidak memiliki pengaturan motor yang baik. Sementara di Argentina, kami selalu mengalami masalah. Tetapi, saya percaya kami bisa sangat kompetitif di Austin," tutupnya.
Sejauh ini, Dovizioso berada di urutan ketiga klasemen pembalap sementara dengan mengoleksi 20 poin. Ia terpaut 30 poin dari Maverick Vinales yang berada di puncak klasemen. (Crash)
Video: Cetak Hattrick Gelar, Kevin/Marcus Raih Penghargaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News