Saat ini, kans terbesar juara dunia ada di tangan pembalap pabrikan Ducati, Pecco Bagnaia dan Jorge Martin dari tim satelit Pramac Ducati.
Meski begitu, berdasarkan kedekatan, sudah semestinya Marini akan lebih memilih Bagnaia sebagai juara ketimbang Martin. Pasalnya, Marini dan Bagnaia sama-sama jebolan dari VR46 Riders Academy. Selain itu, keduanya juga sama-sama berasal dari Italia.
Baca juga: Marquez Tak Dapat Gaji dari Ducati dan Gresini Musim Depan, Kok Bisa? |
Syarat Marini bantu Bagnaia
Marini sendiri sepakat kalau kans juara musim ini akan diperebutkan Pecco dan Martin. Saat ini Bagnaia masih memimpin klasemen dengan keunggulan 13 poin dari Martin di peringkat kedua disusul rekan setimnya Marini, Marco Bezzecchi di peringkat ketiga yang semuanya mengendarai motor Ducati.
Marini mengaku team order sangat sulit diterapkan karena semua pembalap teratas berstatus rider Ducati. Karena itu, hanya ada satu cara baginya membantu Bagnaia, yakni ia dibebaskan untuk tampil lepas dan mengejar hasil terbaik.
"Cara terbaik untuk membantu seorang rider adalah dengan memenangi balapan atau naik podium," ungkap Marini dikutip dari Diario AS.
Menurutnya, hal ini pernah terjadi ketika ia membantu Bagnaia saat memperebutkan gelar Moto2 pada 2018 silam. Pada balapan GP Thailand, Bagnaia memburu kemenangan tetapi dapat ancaman dari Miguel Oliveira. Marini pun membantunya dengan berusaha keras menyalip Oliveira.
"Itu seperti yang saya lakukan di Thailand, ketika saya menyalip Miguel Oliveira. Saya pun finis kedua dan dia ketiga, yang membuat Pecco mendapatkan tambahan empat poin. Itu adalah cara sempurna dan itulah strateginya," terang Marini.
Marini sendiri saat ini sudah tidak memiliki kans juara. Ia menduduki peringkat kedelapan di klasemen pembalap dengan koleksi 164 poin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News