Bisa dibayangkan, jumlah aksi saling susul dari awal hingga akhir balapan, terdapat 52 kali. Kemudian pergantian pembalap yang memimpin di depan juga cukup intens terjadi. Dari data yang ada di direksi balap, terdapat 13 kali pergantian pemimpin balapan. Akankah semua aksi itu bakal terulang kembali tahun ini?
Tentunya banyak pembalap berharap itu akan terjadi. Lantaran dari kondisi trek hingga strategi balapan juga bakal cukup variatif. Sayang, absennya Andrea Iannone yang menjadi salah satu pemain tahun lalu, membuat balap tahun ini terasa kurang pemain utama. Tapi kompetitifitas Ducati di trek lurus, semoga jadi jawabannya.
Lantaran motor ini selalu mampu menunjukkan performa terbaiknya menyusul pembalap lain di trek lurus setelah tikungan terakhir. Fungsi sayap depan yang benar-benar membuat downforce motor lebih baik, akan jadi kuncian Ducati.
Tahun lalu, Yamaha mengalami masalah karena kurang kompetitif di trek lurus. Sehingga di kesempatan itu, Ia kebanyakan tersusul oleh Iannone. Padahal jika melihat peluang di tikungan panjang-panjang, ini jadi peluang besar baginya.
Baik penonton, race director hingga pembalapnya, mengakui bahwa MotoGP Australia 2015, memberikan tontonan yang benar-benar hidup. "Bagi siapa saja yang menonton balapan itu tahun lalu, bakal mengatakan bahwa inilah balap MotoGP yang terbaik sepanjang lima atau 10 tahun terakhir," puji Jorge Lorenzo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News