Kecelakaan tersebut terjadi di lap 12 ketika Bagnaia mencoba menyalip Martin untuk merebut posisi ke delapan. Insiden ini membuat keduanya gagal finish.
“Saya agak terlambat masuk dengan Jorge, tapi itu bukan pengereman yang terlalu keras. Jadi cukup aneh karena terjadi penguncian (ban) depan, tapi seperti itulah,” kata Bagnaia.
"Pertama saya hanya harus meminta maaf kepada Ducati, Pramac, dan Jorge (Martin), dan saya hanya fokus pada balapan berikutnya," lanjut Bagnaia.
Pada seri Qatar, tim pabrikan Ducati menghomologasi versi mesin 'hybrid' dari komponen mesin 2021 dan 2022, sementara mesin GP22 sepenuhnya digunakan Martin, Johann Zarco, dan Luca Marini.
Keputusan penggunaan mesin tersebut nyatanya memberikan banyak pekerjaan. Bagnaia mengaku beban kerja pengembangan ekstra berlanjut hingga akhir pekan dan menghabiskan waktu untuk mendapatkan setingan sehingga membuatnya tidak siap untuk balapan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News